Masyarakat Desa Batulawang, Pataruman, Kota Banjar, Sabtu (31/10/2015), menggelar acara Ngabungbang, bertempat di lapangan sepak bola Sangkuriang Batulawang. Photo : Hermanto/ HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Masyarakat Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Propinsi Jawa Barat, Sabtu (31/10/2015), menggelar acara Ngabungbang, bertempat di lapangan sepak bola Sangkuriang Batulawang. Acara yang dihadiri para pelaku seni, pemangku adat, serta masyarakat sekitar, dimulai pukul 20.00 WIB, dan diawali dengan penyambutan unsur Muspida di Kota Banjar.
Sesepuh adat, Ki Demang, ketika ditemui HR Online, Sabtu (31/10/2015), mengatakan, ngabungbang adalah suatu kegiatan tradisi urang sunda untuk beraktifitas di luar rumah selama semalam suntuk di bawah sinar rembulan.
Ki Demang menilai, tradisi ngabungbang harus terus dijaga dan dilestarikan agar anak cucu memiliki kecintaan terhadap adat dan budaya sunda. Menurut Ki Demang, berbagai pagelaran seni seperti pencak silat, gondang, kacapi suling, serta seni tradisional sunda lainnya turut meramaikan upacara ngabungbang.
“Kegiatan ini memadukan dua unsur, yaitu unsur budaya lokal dan unsur religius (islam). Yang menarik, yaitu pada acara puncak, menghadirkan pertunjukan kesenian ronggeng ibing (Amen), dimana para inohong serta masyarakat berbaur menari bersama 4 orang ronggeng. Mereka mengikuti alunan musik gamelan khas sunda, dengan irama serta ibingan yang serempak,” katanya.
Lilis Suryani (44), warga Batulawang, ketika dimintai tanggapan, mengatakan, dirinya selalu mengikuti acara tersebut setiap tahunnya. Ia selalu ngengklak atau menari, terutama pada segmen Ronggeng Amen.
“Setiap acara ngabungbang, saya selalu mengikutinya, selain untuk hiburan, sebagai orang sunda, sudah seharusnya mencintai adat dan budaya sunda,” ujarnya. (Hermanto/R4/HR-Online)