Penjabat Bupati Pangandaran, Daud Achmad, menyerahkan gunungan kepada salah seorang peserta dalam pagelaran wayang golek purwa. Photo: Madlani/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Dalam rangka melestarikan budaya tradisional wayang golek purwa, Persatuan Pedalang Indonesia PEPADI Kabupaten Pangandaran, menampilkan tujuh dalang asli dari Pangandaran, dengan mengambil cerita Sanghyang Bayu Peteng. Acara tersebut digelar Sabtu malam (26/12/2015), di lapangan depan Kantor Desa Margacinta, Kabupaten Pangandaran.
Ketua PEPADI Kabupaten Pangandaran, Rojikin Supriadi Putra, mengatakan, pagelaran wayang golek semalam ini mengisahkan siasat para dewa supaya tidak terjadi perang Brata Yuda. Namun, akhirnya perang tersebut terjadi juga.
“Dalam cerita ini ada sebuah proses yang bisa diambil hikmahnya,” kata Rojikin, kepada HR Online, saat ditemui disela-sela acara.
Rojikin juga menyebutkan, tujuh dalang asli Pangandaran itu adalah, Ki Dalang Dedi Setiadi Yamin Putra, Ki Dalang Cucu Gumilar Rineka Palwa, Ki Dalang Nono Ajis Kusmawan Putra, Ki Dalang Rangga Rineka Palwa, Ki Dalang Agus Gunawan, Ki Dalang Dede Rohidin, dan Ki Dalang Usep Sonjaya.
Sementara itu, Pj. Bupati Pangandaran, Daud Ahmad, mengaku bangga terhadap para seniman dan budayawan asli Pangandaran yang memiliki potensi luar biasa. Dengan terus dilestarikannya wayang golek purwa oleh dalang asli Pangandaran, diharapkan seni tradisional tersebut dapat membawa Kabupaten Pangandaran sebagai daerah wisata yang mendunia.
Pagelaran wayang golek semalam suntuk itu selain dihadiri Pj. Bupati, hadir pula Sekda, Asda II, dan para kepala SKPD se-Kabupaten Pangandaran. (Madlani/R3/HROonline)