Pengrajin angklung di Desa Panyingkiran berharap kampung mereka dijadikan kampung agklung. Photo : Heri Herdianto/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Warga Dusun Linggamanik Nempel, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, berharap kampung mereka dijadikan kampung angklung. Pasalnya, di wilayah itu terdapat produksi angklung.
Pengrajin angklung, Mumu Alimudin (50), warga Dusun Kinggamanik, ketika ditemui Koran HR, belum lama ini, mengatakan, dengan menetapkan kampung angklung, setidaknya perajin angklung akan terangkat.
“Sudah hampir 20 tahun kami berusaha menjadikan daerah ini sebagai kampung angklung. Tapi sayang, sampai saat ini belum juga terealisasi. Padahal, semua pihak, masyarakat, pengrajin dan pemerintah desa sudah mendukungnya,” kata Mumu.
Mumu menjelaksan, angklung dari Desa Panyingkiran mempunyai kualitas yang baik. Menurut dia, di Kabupaten Ciamis masih banyak lahan pohon bambu yang bisa dimanfaatkan oleh para pengrajin.
Tidak hanya itu kata Mumu, selain dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya, bahan baku bambu yang ada di Ciamis menjadi faktor yang menguntungkan untuk para pengrajin, sehingga pengrajin tidak perlu memesan bambu dari luar daerah.
Ketua RW 07, Dusun Linggamanik, H. Emon, membenarkan bahwa pihknya mendukung bila kampunya di jadikan kampung angklung. Menurut dia, itu akan mengangkat nama desa serta perekonomian masyarakat, baik untuk pengrajin ataupun masyarakat di sekitarnya.
Sekretaris Desa Panyingkiran, Enur Nurdian, mengaku sangat menyambut baik seandainya Desa Panyingiran dijadikan sebagai kampung angklung. Dia juga meyakini, dengan label kampung angkung, akan berdampak positif pada kesejahteraan para pengrajin.
Enur berjanji membantu mengusahakan hingga Desa Panyingkiran menjadi kampung angklung terwujud. Dia juga berharap, hal itu akan mengangkat kesenian angklung asal Desa Panyingkiran di tingkat regional dan nasional. (Heri/Koran-HR)