Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, melansir jumlah balita penderita gizi buruk saat ini mencapai 48 orang. Ke 48 balita penderita gizi buruk itu tersebar di 14 Puskesmas se Kabupaten Pangandaran.
Diantaranya di Mangunjaya 1 orang, Padaherang 8 orang, Kalipucang 7 orang, Pangandaran 5 orang, Sidamulih 5 orang, Parigi 8 orang, Cijulang 1 orang, Cigugur 7 orang, Cimerak 5, dan Langkaplancar 1 orang.
Kepala Dinkes Pangandaran, Dede Saeful Uyun, didamping Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkemas), Hj. Tini Supriatiningsih, ketika ditemui Koran HR, Selasa (19/01/2016), menuturkan, 36 balita diantaranya murni menderita gizi buruk. Sementara 12 balita lainnya disertai penyakit seperti jantung, retandasi mental, TB Paru, Pnemonia, cacat bawaan, epilepsi, bibir sumbing, dan palatoshizis.
Tini menjelaskan, status ekonomi penderita gizi buruk, 28 diantaranya dari keluarga miskin dan 20 non-gakin. Sejauh ini, penanganan yang sudah dilakukan Dinkes antaralain pemberian makanan tambahan (PMT) susu dan marie selama 90 hari disertai penyuluhan. Dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II.
Pada kesempatan itu, Tini menyayangkan peran lingkungan dan keluarga karena kurang tanggap terhadap kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Padahal menurut dia, lingkungan dan keluarga sangat berperan dalam mencegah terjadinya kasus gizi buruk.
“Saat ini, partisipasi masyarakat di Pangandaran baru mencapai sekitar 70 persen. Dengan kata lain, masih ada sekitar 30 persen masyarakat yang tidak pernah atau jarang pergi ke Posyandu,” katanya. (Mad/Koran-HR)