Bayi perempuan yang ditemukan di semak-semak atau tepatnya di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Cilubang, Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Minggu (31/01/2016), saat dirawat di rumah bidan desa setempat. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Setelah bayi perempuan yang ditemukan di semak-semak atau tepatnya di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Cilubang, Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Minggu (31/01/2016), banyak diminati oleh calon orang tua angkat, membuat bidan desa yang merawatnya kelimpungan. Akhirnya, bidan desa menyerahkan bayi tersebut ke Puskesmas Cijulang guna menjamin keselamatannya.
Elis, bidan desa yang merawat bayi tersebut, mengaku khawatir ketika semakin banyak orang yang ingin mengadopsi bayi tersebut. Menurutnya, untuk mendapatkan bayi tersebut, calon orangtua angkat harus menempuh persyaratan yang diajukan ke Dinas Sosial. [Berita Terkait: Gila! Di Pangandaran, Seorang Bayi Dibuang di Pemakaman Umum]
“Setelah beredar kabar bahwa bayi yang dibuang orangtuanya ini berparas cantik, berkulit putih dan berhidung mancung, jadi semakin banyak orang yang berdatangan ke rumah dengan maksud menawarkan sebagai orangtua angkat. Padahal, sudah saya jelaskan bahwa untuk mengadopsi anak ini harus menempuh permohonan ke Dinas Sosial, tetapi tetap saja mereka banyak berdatangan ke rumah,” ujarnya.
Karena khawatir dengan keamanan bayi, lanjut Elis, akhirnya dirinya memutuskan untuk menyerahkan bayi tersebut ke Puskesmas Cijulang. “Proses penyerahan bayi disaksikan oleh Polsek Cijulang dan diterima langsung oleh Kepala Puskesmas Cijulang Ibu Otisah,” katanya. [Berita Terkait: Karena Cantik, Bayi di Pangandaran yang Dibuang Ortunya Kini Jadi Rebutan]
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cijulang, Ny. Otisah, SKM, membenarkan pihaknya sudah menerima bayi tersebut dari bidan Elis. Kondisi bayi, lanjut dia, saat ini dalam kondisi sehat dan masih ada tali pusarnya.
“Bidan Elis mengeluh karena banyak orang yang datang ke rumahnya serta menawarkan menjadi orangtua angkat bayi tersebut. Dan orang-orang itu hampir semuanya ingin mengendongnya. Jadi, ibu bidan tadi bilang dia khawatir kalau banyak orang yang menggendong takut berdampak terhadap kondisi bayi yang baru beberapa hari itu. Tidak mau ambil resiko, akhirnya bayi ini diserahkan kepada kami,” ujarnya.
Otasih meminta kepada siapapun yang ingin mengadopsi bayi tersebut agar menempuh persyaratan ke Dinas Catatan Sipil, Kependudukan, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran. “Kalau iba terhadap bayi ini dan ingin menjadi orangtua angkatnya, sebaiknya tempuh persyaratan ke dinas terkait. Kami mohon jangan ada yang jenguk dulu bayi ini. Biarkan bayi ini kami rawat agar kondisi pertumbuhannya bisa terjaga dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Binkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Hj Tini Supriatiningsih, menjelaskan, pihaknya hanya bertugas untuk merawat kondisi bayi agar tetap sehat dan pertumbuhannya tetap terjaga. Setelah kondisi bayi tersebut benar-benar sehat, lanjut dia, kemudian pihaknya akan berkoordinasi dengan bidang Sosial Dinas Catatan Sipil, Kependudukan, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran.
“Besok kita akan koordinasi dengan pihak kepolisian dan bidang sosial terkait banyaknya masyarakat yang menginginkan mengadopsi bayi tersebut. Selanjutnya kita masih menunggu yang terbaik buat si bayi tersebut,”pungkasnya. (Mad/R2/HR-Online)