Rabu, Juni 4, 2025
BerandaBerita BanjarKetua RT di Kelurahan Muktisari Banjar Tolak Kembali Jadi Desa

Ketua RT di Kelurahan Muktisari Banjar Tolak Kembali Jadi Desa

Ilustrasi. Foto: Ist/Net

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Pro kontra usulan warga Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, kembali jadi desa terus bergulir. Setelah sebelumnya tokoh ulama yang meminta agar keinginan itu ditinjau ulang, kini giliran sejumlah ketua RT setempat menyuarakan penolakannya.

Seperti dikatakan Ketua RT.02, RW.03, Lingkungan Babakan, Kelurahan Mutisari, Ruhimat, S.Pd., S.IP., MM., kepada HR, pekan lalu. Menurut dia, adanya usulan tersebut sangat tidak mendasar. Bahkan pihaknya pun mempertanyakannya. “Yang menginginkan kembali jadi desa itu siapa, dan usulan warga yang mana,” tanya Ruhimat.

Dia mengungkapkan, adanya isu mengenai Kelurahan Muktisari ingin kembali lagi menjadi desa memang pernah dibicarakan dan dilontarkan sebuah lembaga kelurahan, saat rapat Musrenbang tingkat RW di RW.03, Lingkungan Babakan. Namun, warga RW setempat merasa kaget dan menyanggahnya.

Sekarang isu tersebut dimunculkan kembali, padahal saat rapat RW, warga tidak ada yang mengusulkannya, karena mereka tidak pernah mempermasalahkan mengenai status wilayahnya. Menurut Ruhimat, yang lebih mengherankan lagi, hal itu dikatakan pihak lembaga kelurahan dengan mengatasnamakan warga.

“Masyarakat tidak pernah mempermasalahkan keinginan jadi desa lagi. Nggak pernah ada. Ini hanya keinginan orang-orang tertentu. Saya berpikir, di seantero Indonesia, status pemerintah kota yang masih ada desanya hanya di Kota Banjar. Harusnya setelah menjadi kota, ya kelurahan semuanya. Jadi wacana tersebut hanya dari segelintir orang saja, kan sangat ironi. Kalau di bilang mundur, tentu mundur lagi,” tutur Ruhimat.

Dia mengibaratkan, dalam teknologi motor misalnya. Motor dulu pakai platina, sekarang sudah tidak ada yang memakai platina tapi pakai CDI, karena memang pabriknya sudah tidak mengeluarkan platina.

Artinya, di Kelurahan Muktisari pun sebenarnya ini masalah kecemburuan pembangunan dari seseorang atau kelompok tertentu, yang menginginkan kembali ke jaman dulu, dengan kata lain menoreh ke belakang.

Ruhimat mengatakan, mereka berpikir pembangunan di kelurahan selama yang dirasakannya langsung dikelola pemerintah kota, termasuk pelaksana atau kontraktor pun bukan oleh orang Muktisari. Jika itu persoalannya, maka silahkan warga Mutisari mengikuti mekanisme bagaimana caranya ikut masuk ambil bagian secara teknis dalam proyek pembangunan.

Seperti misalnya pohon cengkeh, pada bagian batang ada ulatnya, maka jangan ditebas pohonnya, tapi batang yang ada ulatnya saja yang dipotong. Dengan demikian, berpikirlah untuk kemajuan bersama, bukan untuk kepentingan kelompok.

“Jadi saya tegaskan sekali lagi, wacana itu dilontarkan segelintir orang-orang tertentu saja. Masyarakat RW saya tidak berbicara dan berkehendak perubahan status kelurahan kembali menjadi desa. Sekarang gini saja, di kota lain atau kota besar, apakah pernah ada kelurahan kembali jadi desa. Bagaimana pun sudah enak menjadi kelurahan,” pungkasnya. (Nanks/Koran-HR)

Cara Menjalankan Iklan di Facebook, Efektif Tingkatkan Brand Awareness

Cara Menjalankan Iklan di Facebook, Efektif Tingkatkan Brand Awareness

Cara menjalankan iklan di Facebook sangat bermanfaat, terutama bagi para pelaku usaha yang ingin memaksimalkan pemasaran secara digital. Dengan mengetahui cara beriklan yang tepat,...
Dedi Mulyadi hapus PR sekolah

Aturan Baru Lagi! Dedi Mulyadi Umumkan Rencana Hapus PR Sekolah bagi Siswa Jabar

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan rencana kebijakan baru yaitu akan hapus tugas Pekerjaan Rumah (PR) bagi siswa sekolah di Jabar.  Kebijakan ini dibuat...
Pengguna Jalan Keluhkan Retakan di Jalan Raya Cibatu-Gunung Kelir Pangandaran, Bupati Citra Turun Langsung

Pengguna Jalan Keluhkan Retakan di Jalan Raya Cibatu-Gunung Kelir Pangandaran, Bupati Citra Turun Langsung

harapanrakyat.com,- Jalan Raya Cibatu-Gunung Kelir, tepatnya di tanjakan Bojongkondang, Kecamatan Langkaplancar, Pangandaran, Jawa Barat, mengalami retakan di beberapa titik. Tentunya, hal itu sangat mengganggu...
Cara Unik Siswa di Kota Banjar, Rayakan Kelulusan Dengan Guyuran Air Damkar 

Cara Unik Siswa di Kota Banjar, Rayakan Kelulusan Dengan Guyuran Air Damkar 

harapanrakyat.com,- Siswa SMPN 3 Kota Banjar, Jawa Barat, memiliki cara unik untuk merayakan hari kelulusan sekolah yaitu dengan cara bermain guyuran air dari Pemadam...
Longsor ancam sejumlah fasilitas umum di Pamarican Ciamis

Tebing Longsor Ancam Sejumlah Fasilitas Umum di Pamarican Ciamis

harapanrakyat.com,- Tanah longsor mengancam sejumlah bangunan fasilitas umum di Dusun Golempang, RT 30, RW 09, Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Longsor...
peningkatan covid-19

Dedi Mulyadi Minta Masyarakat Jawa Barat Waspada Peningkatan Kasus Covid-19

harapanrakyat.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta seluruh masyarakat waspada dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia. Namun, masyarakat agar tidak...