Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Longsor tumpukan sampah yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Dusun Babakan, Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, beberapa waktu lalu, diduga bukan dari ledakan gas metan, melainkan dari benturan antara longsoran dengan benteng penyangga sampah, sehingga menimbulkan suara keras.
Ahmad Maulana (35) warga setempat, yang saat terjadi longsor berada di lokasi TPA, mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Jum’at (12/2/2016) lalu itu diduga akibat dari pergerakan tanah dari tebing TPA. Pada saat itu, dirinya sedang berjalan menuju pulang dengan sepupunya yang bernama Adang. Kemudian ia melihat adanya longsoran sebanyak dua kali.
Baca juga: Soal Pembayaran Perluasan TPAS Cibeureum, Ini Kata Kadis DCKTLH Banjar
“Ketika mau pulang ke rumah, saya melihat ada pergerakan tanah dari tebing. Tak lama berselang terjadi longsor hingga membentur benteng penahan sampah,”ujarnya, kepada HR Online, Minggu (21/02/2016).
Ahmad menjelaskan, ketika terjadi longsoran pertama, volumenya kecil. Namun di saat longsoran kedua, menurutnya, lebih besar dan kencang. Longsoran tersebut kemudian membentur benteng penyangga sampah dan menimbulkan suara benturan yang sangat keras, sehingga benteng tersebut jebol dan longsoran langsung menimbun beberapa petak sawah milik warga. “Suaranya begitu keras dan hampir mirip suara ledakan,”imbuhnya.
Ahmad menegaskan, pada saat di lokasi longsoran, tidak ada ledakan gas metan. Ledakan tersebut akibat benturan antara tanah longsoran dan benteng penyangga. “Saya melihat dengan jelas tidak ada ledakan dari gas metan. Suara keras yang terdengar hanya benturan tanah longsor dan benteng tersebut,”katanya.
Beruntung Ahmad bersama sepupunya selamat dari peristiwa itu. Ia pun mengatakan bahwa longsoran tersebut merupakan bencana. “Saya menilai longsor yang terjadi masuk kategori bencana. Karena longsor disebabkan dari adanya pergerakan tanah,”pungkasnya. (Hermanto/R2/HR-Online)