Kamis, Mei 29, 2025
BerandaBerita BanjarTahun Ini, Dana Infrastruktur Kelurahan di Banjar Rp. 1,5 Miliar

Tahun Ini, Dana Infrastruktur Kelurahan di Banjar Rp. 1,5 Miliar

Ilustrasi. Foto: Ist/Net

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-

Dinas Cipta Karya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, melalui Bidang Cipta Karya, di tahun 2016 ini akan mengelola anggaran Infrastruktur Kelurahan sebesar Rp.12 miliar.

Anggaran sebesar itu diperoleh dari APBD Kota Banjar Rp.9 miliar dan Bantuan Provinsi Jabar Rp.3 miliar. Dengan demikian, maka 9 kelurahan yang ada di Kota Banjar ini masing-masing akan mendapatkan anggaran minimal Rp.1,5 miliar.

Hal itu katakan Kabid. Cipta Karya DCKTLH, David Abdillah, kepada HR, saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu. “Anggaran per kelurahan sebesar itu hanya untuk program pembangunan infrastruktur saja. Kelurahan juga menerima dana operasional pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Namun, untuk besaran dananya kami tidak tahu karena bukan domainnya,” jelas David.

Menurutnya, jika dihitung secara keseluruhan, dana yang diterima kelurahan tidak beda jauh, bahkan sama besarnya dengan dana yang diterima desa melalui ADD. Hanya saja, kelurahan tidak mendapatkan kucuran dana dari pusat.

Dari jumlah dana infrastrukutur per kelurahan minimal Rp.1,5 miliar itu, lanjut David, sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan kantor atau gedung kelurahan. Sedangkan, lebihnya salah satunya digunakan untuk pembangunan jalan lingkungan.

“Jadi pendapat saya, warga kelurahan tak perlu berkecil hati atas alokasi besaran anggaran yang diterimanya. Terlebih warga Kelurahan Muktisari yang menghendaki berubah status kembali ke desa, itu sangat tidak perlu,” tukasnya.

Memang diakui pihaknya, bahwa proyek infratruktur kelurahan sampai saat ini tidak bisa dikelola secara swakelola oleh warga kelurahan, karena aturannya dikerjakan pemerintah kota. Dalam hal ini Cipta Karya selaku dinas yang ditunjuk, sedangkan teknis di lapangan dipihak ketigakan.

Namun, bisa saja warga dan LPM kelurahan ikut kerja di dalamnya, tetapi tidak bisa sebagai pelaksana. Jadi, bila mau diswakelolakan harus ada aturan dan juklaknya dari Pemkot Banjar.

Sehingga, Kelurahan Muktisari untuk kembali menjadi desa, itu akan susah dan tak mungkin terlaksana. Keinginan tersebut artinya kembali lagi ke belakang dan itu adalah suatu kemunduran.

“Kalapun misalnya teralisasi, tentu kelurahan yang lain nanti akan berpikir sama meminta perubahan status jadi desa lagi. Ini menjadi preseden buruk, karena Banjar sebuah kota semestinya desa yang ada harus meningkat status menjadi kelurahan semua,” tandas David.

Dia menduga, usulan itu bukan sepenuhnya keinginan warga keseluruhan, tapi hanya kepentingan beberapa orang atau kelompok tertentu saja yang ada di wilayah Kelurahan Muktisari.

Justru, menurut David, sejauh mana pemerintah dan warga kelurahan untuk proaktif mampu mengupayakan berbagai sumber pembiayaan yang dialokasikan di wilayahnya. Dirinya yakin, kelurahan malah akan lebih maju, apalagi ditopang dukungan anggaran dari pemerintah daerah sebagaimana tanggung jawabnya.

Sedikit berbeda dengan desa, yang harus mempertanggung jawabkan atas dana yang dipergunakannya sebagaimana otonomi atau rumah tangganya. Hal itu adalah sebuah ancaman tersendiri bagi desa.

“Coba lihat, jarang pemerintah desa dengan dana yang dimilikinya mengalokasikan untuk biaya perbaikan, tapi kebanyakan terfokus total untuk pembangunan. Itu akan terasa beberapa tahun kedepan,” katanya.

Sedangkan untuk kelurahan sendiri, perlu adanya perbaikan atas hasil pembangunan yang ada tentu akan langsung terpikirkan dan dibangun lagi oleh pemerintah kota. (Nanks/Koran-HR)

Terduga Pelaku Premanisme

Satreskrim Polres Sumedang Tangkap 7 Orang Terduga Pelaku Premanisme

harapanrakyat.com,- Tujuh orang terduga pelaku premanisme ditangkap jajaran Satreskrim Polres Sumedang, Polda Jabar. Enam diantaranya merupakan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melakukan pemalakan dengan...
Rinneka Padjajaran

Rinneka Padjajaran, Panggung Ekspresi Budaya Mahasiswa FIB Unpad Hadirkan Sejarah dalam Teater

harapanrakyat.com,- Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran kembali menggelar Rinneka Padjajaran, sebuah program seni dan budaya yang kini memasuki edisi ke-8 sejak pertama kali...
Seekor Babi Hutan di Ciamis Bikin Geger, Masuk Rumah Hingga Serang Warga Sampai Masuk Klinik

Seekor Babi Hutan di Ciamis Bikin Geger, Masuk Rumah Hingga Serang Warga Sampai Masuk Klinik

harapanrakyat.com,- Seekor Babi hutan masuk ke pemukiman warga di Dusun Sindang  Kalangon, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis membuat heboh dan geger warga. Babi...
Jalur Alternatif di Kota Banjar Rusak Parah, Warga dan Pengguna Jalan Minta Segera Diperbaiki

Jalur Alternatif di Kota Banjar Rusak Parah, Warga dan Pengguna Jalan Minta Segera Diperbaiki

harapanrakyat.com,- Kondisi jalan Caringin rusak parah, warga Lingkungan Awiluar, Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, minta pemerintah segera melakukan perbaikan. Jalan tersebut...
Tak Usut Perwal Tunjangan Rumdin DPRD Tahun 2022 yang Nilainya Fantastis, Kejari Banjar Disebut Aneh, Ada Apa?

Tak Usut Perwal Tunjangan Rumdin DPRD Tahun 2022 yang Nilainya Fantastis, Kejari Banjar Disebut Aneh, Ada Apa?

harapanrakyat.com,- Mantan Anggota DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, Soedrajat Argadireja menyentil Kejaksaan Negeri Banjar. Ia menyoroti terkait dugaan korupsi Tunjangan Rumah Dinas (Rumdin) dan...
Sejarah Parung Bingung, Asal-Usul Nama yang Tidak Biasa

Sejarah Parung Bingung, Asal-Usul Nama yang Tidak Biasa

Sejarah Parung Bingung ini sangat menarik. Parung Bingung adalah salah satu daerah di Depok. Nama daerah di Jawa Barat ini sangat unik dan tidak...