Tanah milik Perum Perhutani di Blok Cisangkal, Desa Bangunkarya, Kec. Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, dijadikan sebagai lahan konservasi dan merupakan sumber air bagi warga sekitar. Photo: Asep Kartiwa/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Seorang penggarap tanah Perum Perhutani di Blok Cisangkal, Dusun Mekarmulya, Desa Bangunkarya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Ki Enjen, dilaporkan warga kepada aparat kepolisian karena telah merusak hutan konservasi sebagai sumber air di daerah tersebut.
Menurut Sarsa, salah seorang tokoh masyarakat setempat, bahwa tanah milik Perum Perhutani di Blok Cisangkal sudah sejak lama dijadikan sebagai lahan konservasi karena merupakan sumber air bagi warga sekitar.
“Hutan tersebut ditumbuhi berbagai pohon kayu rimba, sehingga tak seorang pun warga Mekarmulya yang berani merusak atau menggarap lahan tersebut. Di hutan itu tidak ada tegakan atau tidak ada pohon jati maupun mahoni,” tutur Sarsa, Sabtu (27/02/2016).
Hutan yang menjadi sumber air itu sedikit demi sedikit dibabat oleh Ki Enjeng, kemudian dijadikan lahan palawija, sawah dan kolam. Padahal, beberapa tahun lalu telah disepakati bahwa lahan di tapal batas itu tidak boleh digarap.
Namun, Ki Enjen sedikit demi sedikit memperluas lahan garapannya, hingga sekarang menjadi empat petak. Satu petak lahan luasnya sekitar 350 bata. Warga pun pernah beberapa kali mereboisasi lahan tersebut dengan berbagai pohon.
“Tetapi sekembalinya warga dari lahan, pohon yang ditanam warga dicabut penggarap tak tersisa. Kejadiannya sudah berlangsung beberapa kali, bahkan telah dilakukan perjanjian antara warga dengan penggarap. Perjanjian diabaikan oleh penggarap sampai warga jengkel. Beruntung warga tidak anarkis mengahakimi penggarap itu,” kata Sarsa.
Sementara itu, Kepala Desa Bangunkarya, Yaya Suryana, membenarkan kejadian tersebut. Dia juga menjelaskan bahwa tanah milik Perum Perhutani itu merupakan lahan sumber air yang tidak boleh digarap.
“Atas desakan warga, maka pelaku akhirnya dilaporkan warga kepada pihak kepolisian,” kata Yaya. (Askar/R3/HR-Online)