Camat dan pegawai Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, menempati kantor Desa Cigayam. Para pegawai kecamatan harus rela bekerja dengan fasilitas kantor yang minim. Photo : Suherman/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sudah hampir dua minggu ini, Camat dan pegawai Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, menempati kantor Desa Cigayam. Setelah Kecamatan Banjaranyar diresmikan pasca dimekarkan dari Kecamatan Banjarsari, para pegawai kecamatan harus rela bekerja dengan fasilitas kantor yang minim. Jangankan untuk kenyamanan pegawai, pengurusan dokumen- dokumen penting saja terpaksa masih nebeng ke kantor Desa Cigayam.
Kondisi itu menjadi sorotan tokoh masyarakat Kecamatan Banjaranyar, salah satunya, Oky Herna Suganda. Ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, Oky menyayangkan minimnya fasilitas kerja untuk pegawai Kecamatan Banjaranyar. Menurut dia, harusnya pemerintah daerah memberikan dorongan fasilitas kepada pegawai kantor kecamatan agar pelayanan terhadap masyarakat bisa berjalan dengan baik.
“Awalnya saya merasa gembira, karena cita-cita (pemekaran) sudah terlaksana. Tapi sayang, fasilitas untuk pegawai kecamatan masih minim. Baiknya, untuk memberikan layanan prima bagi masyarakat, pemerintah memberikan fasilitas yang dibutuhkan,” ucapnya.
Selain itu, Oky juga menilai pengisian pegawai Kecamatan Banjaranyar sangat tergesa-gesa. Hal itu tidak lain disebabkan karena persiapan fasilitas sarana dan prasana penunjang pelayanan masyarakat masih sangat minim.
“Alhasil, pegawai kalangkabut saat melaksanakan pekerjaan dengan fasilitas yang minim. Saya tidak bisa menyalahkan pegawai yang ada. Namun saya menyoroti bagaimana sikap Pemkab Ciamis dalam mengupayakan pelayanan dan perjalananan roda pemerintahan kecamatan yang baru. Mestinya sebelum mengisi pegawai pemkab harus terlebih dulu mempersiapkan anggaran,” katanya.
Camat Banjaranyar, Wawan Hermawan, S.STP.M.Si, didampingi Kasie Pembangunan, Heliana Arif, saat ditemui Koran HR, pekan lalu, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat, pihaknya terpaksa masih nebeng ke kantor Desa Cigayam.
“Karena fasilitas di kantor belum ada, kami terpaksa harus ikut nebeng dan menambah beban Desa Cigayam. Seperti untuk membuat surat-surat saja, kemarin kami selalu nebeng kesana. Hal ini kami lakukan dengan terpaksa karena jangankan fasilitas komputer plus printernya, kertas saja disini tidak tersedia. Hari ini kami baru mendapat satu buah printer, itu pun hasil ngutang dulu,” terangnya. (Suherman/Koran-HR)