Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita PangandaranWarga Pangandaran Dilarang Keras Tangkap Baby Lobster

Warga Pangandaran Dilarang Keras Tangkap Baby Lobster

Alat yang biasa digunakan warga untuk menangkap baby lobster. Photo: Entang Saeful Rachman/ HR

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Warga Pangandaran saat ini sedang keranjingan menangkap baby lobster. Pasalnya, baby lobster memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang sangat tinggi. Satu ekor baby lobster saat ini dihargai Rp. 20 ribu.  

Iwan, warga Pangandaran, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, menuturkan, penangkapan baby lobster yang dilakukan warga, tidak ditujukan untuk kebutuhan konsumsi, tapi untuk diperlihara dan dibudidayakan.

“Untuk menangkap baby lobster tidaklah mudah. Tapi warga mesti berjuang dengan gelombang ombak laut. Tapi, untungnya harga persatu ekor baby lobster dibandrol Rp 20 ribu,” katanya.

Nanti, kata Iwan, bila baby lobster sudah menjadi lobster dewasa atau memenuhi syarat, warga bisa menjualnya dengan harga yang lumayan tinggi. Iwan juga menjelaskan soal cara menangkap baby lobster.

“Caranya dengan menggunakan sabut kelapa yang dirangkai dengan kelambu. Kemudian ditengelamkan dengan pemberat seperti batu, dan diberi terang lampu,” katanya.

Menurut Iwan, biasanya warga mulai menanam jaring atau perangkap sekitar pukul 16.00 WIB atau sore hari. Kemudian setelah 6 jam, sabut kelapa diangkat dan hasilnya banya baby lobster yang tersangkut di perangkap.

“Tapi, disaat banyak warga ramai mencari baby lobster, pemerintah daerah justru melarangnya. Akibat itu saya merugi sebesar Rp 250 ribu. Uang itu saya gunakan untuk modal pembuatan alat penangkap,” katanya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, ketika menghadiri Rapat Anggota tahunan (RAT) Koperasi Minasari Pangandaran, menegaskan, penangkapan baby lobster dilarang keras.

“Barangsiapa yang menjadi bandar atau menampung dan membeli baby lobster, akan ditangkap dan tentunya berurusan dengan hukum,” katanya. (Ntang/Koran-HR)

Pendidikan ala militer untuk anak nakal di Jabar

Dedi Mulyadi Sebut Pendidikan Ala Militer untuk Anak Nakal di Jabar Bukan Latihan Perang!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyebut pendidikan ala militer untuk anak nakal bukanlah latihan perang. Pendidikan ala militer yang digagas Dedi Mulyadi...
Rest Area Karangkamulyan Ciamis dengan Wajah Baru Diresmikan Mei

Rest Area Karangkamulyan Ciamis dengan Wajah Baru Diresmikan Mei: Magnet Baru Wisatawan

harapanrakyat.com,- Pasca selesainya pembangunan rest area Karangkamulyan, yang berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat, kini memiliki wajah baru. Rencananya, peresmian rest...
Deklarasi Pelajar Jabar di Hardiknas 2025

Ini 8 Kebijakan Dedi Mulyadi yang Tercantum Dalam Deklarasi Pelajar Jabar di Hardiknas 2025

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Jawa Barat berlangsung istimewa dan penuh makna. Upacara peringatan Hardiknas di Jabar juga diisi dengan pembacaan...
Situ Ciranca Majalengka

Situ Ciranca Majalengka, Tempat Healing Alami, Sejuk, dan Terjangkau

harapanrakyat.com,- Jika Anda sedang mencari tempat untuk menyegarkan pikiran, Situ Ciranca bisa jadi pilihan yang tepat. Situ Ciranca terletak di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh,...
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud

Sebut Dedi Mulyadi Gubernur Konten, Siapa Rudy Mas’ud? Ini Profilnya

Harapanrakyat.com - Nama Rudy Mas’ud kini tengah menjadi perbincangan publik usai dirinya melontarkan kalimat “Gubernur Konten” pada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat Rapat...
Dedi Mulyadi luruskan makna Gubernur Konten

Dedi Mulyadi Luruskan Makna Gubernur Konten dari Rudy Mas’ud: Dia Itu Ingin Muji Saya

harapanrakyat.com,-  Pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, soal “Gubernur Konten” menjadi sorotan publik setelah potongan videonya beredar luas di media sosial. Dalam video...