Dede Irvan Hilmi, salah satu ABK Kapal Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Empat warga Negara Indonesia (WNI), salah satunya Dede Irvan Hilmi warga Dusun Cisempu RT 08/RW 03 Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, yang diculik dan kemudian disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan perbatasan Malyasia dengan Filipina, Jum’at (15/04/2016) lalu, ternyata sebelumnya sudah menjadi target kelompok teroris tersebut.
Pasalnya, seperti dikutip tribunnews.com, Selasa (19/04/2016), keempat WNI itu dianggap ‘pejabat’ penting di kapal yang mengangkut batubara tersebut. Selain Dede Irfan Hilmi, tiga ABK lainnya yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf, yakni Moch Ariyanto Misnan (nakhoda), Lorens MPS dan Samsir.
Menurut Konsulat Indonesia di Tawau, Negeri Sabah, Malaysia, Abdul Fatah Zainal, pihaknya belum mengetahui keberadaan keempat ABK tersebut setelah disandera kelompok Abu Sayyaf.
Namun, kata dia, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Malaysia untuk mengetahui keberadaan empat ABK tersebut. “Pemerintah Malaysia juga belum mendapatkan informasi akurat mengenai keberadaan empat ABK dari Indonesia ini,” ujarnya.
Namun demikian, dia menyatakan akan terus berusaha mendapatkan informasi soal kondisi dan keberadaan empat ABK tersebut. “Dari 9 ABK yang diserang, 5 diantaranya selamat. Mereka adalah Sembara Oktapian, Royke Fransy Montolalu, Leonard Bastian, Yohanis Serang dan Rohaidi. ABK yang selamat kini tengah berada di perairan Lahad Datu Malaysia,” katanya. (Tribun/R2/HR-Online)
Berita Terkait
Warga Cimerak Pangandaran Disandera Teroris Abu Sayyaf di Filipina
Warga Pangandaran Disandera di Filipina, Perusahaan Nyatakan Bertanggungjawab