Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, menyatakan, dirinya belum siap dinobatkan sebagai Pejuang Agaria yang disematkan oleh sejumlah organisasi petani di Indonesia. Karena, menurutnya, program redistibusi tanah (Redis) terwujud bukan kerja orang per orang, tetapi merupakan kerja kolektif semua pihak.
“Apakah tidak berlebihan kalau saya dinobatkan sebagai Pejuang Agraria? Terus terang, mendapat gelar itu saya jadi takut lupa diri. Karena dalam program ini saya hanya sebagai Menteri yang hanya menandatangani kebijakan saja. Kalau program ini bagus, ya lanjutkan. Tapi, kalau seandainya salah, ya kita ralat lagi. Jadi, tidak ada yang lebih dari diri saya,” kata Ferry merendah dengan sedikit bercanda, saat memberikan sambutan pada acara penyerahan sertifikat program redis reforma agraria yang dilakukan secara simbolis kepada para petani di Kabupaten Ciamis dan Pangandaran, yang bertempat di Alun-Alun Ciamis, Selasa (24/5/2016). Dalam acara ini, diserahkan sebanyak 600 sertifikat tanah seluas 131 hektar.
Namun demikian, lanjut Ferry, penghargaan dari petani tersebut diharapkan menjadi doa agar dirinya terus konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. “Saya menerima sematan itu semoga menjadi doa. Namun pastinya, program pro rakyat seperti ini akan terus kami gulirkan. Kami juga pastikan bahwa kebijakan yang menyangkut keagrariaan tidak akan menyusahkan rakyat. Itu komitmen kami,” tegasnya. [Berita Terkait: Ini Alasan Menteri Agraria Berikan Tanah untuk Petani Ciamis dan Pangandaran]
Ferry pun meminta semua pihak untuk mengontrol dan memberi masukan terhadap kinerja Kementerian Agaria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional. Menurutnya, apabila ada pegawai di lingkungan kementeriannya yang tidak memiliki semangat membantu kepentingan rakyat, maka jangan sungkan untuk melaporkan kepada dirinya. “Pak Bupati atau siapapun yang menemukan pegawai di jajaran kami yang menyusahkan rakyat, tolong beritahu saya. Yang pasti, pegawai seperti itu akan saya sanksi,” tegasnya.
Ferry pun menyatakan terbuka apabila ada element masyarakat yang ingin menyalurkan aspirasinya. “Tolong beritatahu kami apabila ada kebijakan yang membikin rakyat susah. Kami sangat terbuka untuk diajak berdialog dan berkolaborasi. Tapi, asalkan untuk kepentingan rakyat banyak,” ujarnya. (Bgj/es/Koran-HR)