Nasuha tengah meninjau kebun hanjeli di kebun miliknya. Photo : Suherman/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Petani Nahdatul Ulama (NU) Kecamatan Pamarican kini tengah fokus menggeluti budidaya tanaman jenis Jali atau nama latinnya Coixlacryma-jobi atau sering juga disebut Hanjeli. Hal itu karena selain mudah dalam penanamannya, buah hanjeli juga bisa dijadikan bahan obat, pangan serta harganya lumayan menggiurkan.
Ketua NU Desa Kertahayu, Uun Sutaryan (60), saat ditemui Koran HR, Selasa (24/05/2016) lalu, mengatakan, dirinya mulai tertarik dengan tanaman jenis hanjeli tersebut setelah mengikuti beberapa sosialisasi. Menurutnya, selain mudah ditanam, tanaman tersebut juga banyak manfaatnya.
“Tanaman hanjeli adalah salah satu tanaman yang sangat mudah ditanam, buahnya bisa menjadi bahan pengganti beras. Selain itu buah hanjeli inipun bisa kita olah menjadi berbagai aneka makanan. Buah hanjeli juga bisa untuk dijadikan obat herbal. Dan dari nilai jual juga, harganya lumayan tinggi,” terangnya.
Senada dengan itu, Penasehat LP2NU Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pertanian Nahdatul Ulama Kabupaten Ciamis, sekaligus Ketua Tantibiyah NU NBC Pamarican, Nasuha Masrur Asidiqi, mengatakan, jika penanaman hanjeli adalah salah satu progran organisasi NU untuk meningkatkan taraf perekonomian di wilayah Kabupaten Ciamis.
“Kami kini tengah mengarahkan seluruh jajaran kepengurusan NU se Kecamatan Pamarican untuk bergelut dalam bidang pertanian dan fokus menanam hanjeli. Program ini kami wacanakan ketika melihat banyaknya lahan kosong yang kurang bermanfaat. Kami membawa program tanam hanjeli ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian petani di daerah. Karena hanjeli bisa hidup di berbagai tempat, seperti perkebunan, maupun di halaman, bahkan bisa ditanam dalam pot,” kata Nasuha.
Saat ini, tambah Nasuha, petani hanjeli khususnya dirinya tengah memanen hasil tanam perdana dauntuk diolah menjadi bahan panganan. Dia bersyukur, dari hasil panen kali ini dia bisa membuat olahan panganan dari bahan baku hanjeli, seperti membuat tape kering/ basah, nasi kebuli, donat, brownies, black forest, puding, onde dan susu.
“Semua bahan pangananan ini juga sedang kami pamerkan di stand HKP yang dilaksanakan di Panumbangan,” jelasnya.
Nasuha juga mengajak kepada seluruh petani, khususnya yang berada di Kecamatan Pamarican, memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami hanjeli. Pihaknya pun sudah menyiapkan bibit. Selain itu, dia juga menerima hasil panen dengan harga Rp 8000 perkilogram. (Suherman/Koran-HR)