Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dua pekan jelang lebaran saat ini tidak ada hal yang tidak naik. Meskipun di beberapa bulan sebelumnya para kepala daera se Priangan membahas inflasi kenaikan harga di pasaran. Bahkan para kepala daerah bersedia untuk menstabilkan harga. Namun kenyataan di lapangan jauh dengan yang diharapkan oleh masyarakat.
Pasar Tradisional Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, pasar yang satu ini merupakan pasar terbesar dan paling ramai di wilayah zona IV. Arus perputaran roda ekonomi pun begitu tinggi setiap harinya, terlebih lagi saat jelang lebaran seperti sekarang ini.
Rosmiati, salah seorang pedagang, ketika ditemui Koran HR, Senin (20/06/2016), mengatakan, saat ini harga harga sembako menjelang lebaran seluruhnya mengalami kenaikan cukup tajam.
“Tidak ada yang tidak naik jelang lebaran, semuanya jelang lebaran harga-harga susah untuk dikendalikan. Kenaikan sudah berlangsung semenjak satu pekan menjelang bulan puasa dan kali ini malah terus naik,” katanya.
Hal serupa juga di katakan oleh Ageung, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Banjarsari. Menurut Ageung bukan harga sembako saja yang naik bahkan harga sebuah jengkol yang baunya khas tersebut juga mengalami kenaikan.
Menurut Ageung, harga untuk jengkol di pasar saat ini mencapai 75 ribu rupiah perkilogram. Harga itu sangat kontras dengan harga daging ayam yang perkilonya hanya 35 sampai 40 ribuan.
Sementara itu, para pedagang yang berada di pasar tradisional Banjarsari mengeluhkan kondisi harga-harga. Menurut para pedagang kenaikan harga yang terjadi saat ini tak di imbangi dengan para konsumen.
“Justru konusumen menurun drastis. Mereka lebih memilih belanja ke mini market atau swalayan. Untuk itu tidak sedikit pedagang berharap agar pihak pemerintah bisa menstabilkan harga terutama harga sembako,” kata pedagang. (Ntang/Koran-HR)