Sejumlah pemandu wisata tengah mengikuti uji kompetensi yang digelar Kompepar Kabupaten Pangandaran. Photo: Asep Kartiwa/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Sedikitnya 300 orang pemandu wisata di Kabupaten Pangandaran, mengikuti uji kompetensi yang digelar Kompepar Kabupaten Pangandaran, bekerjasama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), dengan mendatangkan tim dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS). Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari tanggal 30 Mei-01 Juni 2016.
Ketua Kompepar Kabupaten Pangandaran, Edi Rusmiadi, mengatakan, untuk mempersiapkan SDM pemandu wisata ekowisata di Pangandaran, pihaknya sengaja mendatangkan tim dari LSP.
“Uji kompetensi ini sangat dibutuhkan oleh para pemandu ekowisata. Target peserta untuk saat ini adalah 300 orang. Sebenarnya ada sekitar 1.000 pemandu sejak bermunculannya objek wisata baru,” terangnya.
Untuk tahapan berikutnya, lanjut Edi, Kompepar bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC Pangandaran, akan mengusahakan para pemandu yang belum ikut uji kompetensi supaya bisa mengikutinya.
“Ini tidak main-main dan bukan hanya ceremonial belaka. Jika memang ada beberapa pemandu yang belum layak di sertifikasi, ya tentu tidak akan dikasih sertifikat,” tegasnya.
Edi juga menyebutkan, bahwa biaya untuk sertifikasi ini sebenarnya sangat mahal jika mereka ingin memilki sertifikat, dan itu pun harus ke Bandung, Jakarta atau Yogyakarta. Namun, dirinya bersyukur karena pihaknya dengan HPI bisa melaksanakan kegiatan tersebut, meskipun Kompepar dan HPI sendiri belum mendapat anggaran untuk kegiatan ini.
“Karena kami memiliki jaringan yang luas, sehingga kami pun bisa menangkap peluang-peluang itu,” ucap Edi.
Sementara itu, Yaya, salah seorang pemandu wisata Santirah, mengaku merasa tertolong dengan adanya uji kompetensi ini. “Saya mendapat pengetahuan baru, keterampilan baru, juga sikap seorang pemandu ternyata dituntut untuk menjadi pelayan yang sopan, ramah, beratitude baik,” katanya. (Askar/R3/HR-Online)