Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Tiga wisatawan asal Cilacap dilaporkan terseret arus sungai dan tenggelam saat berenang dan bermain body rafting di objek wisata (Obwis) Grand Valey Sungai Citumang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (10/07/2016). Dari tiga wisatawan tersebut, satu orang dilaporkan tewas setelah gagal diselamatkan oleh tim pemandu wisata setempat.
Ketua Relawan SAR Basarnas Kabupaten Pangandaran, Sutan Abdul Rocid, mengatakan, seorang wisatawan yang tewas tenggelam diketahui bernama Anisatun Nikmah Binti Baharudin (23), seorang mahasiswa yang juga warga Dusun Gebangsari Rt 07/RW 03 Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
Sementara dua rekannya yang berhasil diselamatkan diketahui bernama Evi Sapitri Binti Jumio, (23), seorang guru honorer yang juga warga Dusun Kedungreja RT 05/RW 09 Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap dan Jasmiatun Binti Kasim, (23), seorang mahasiswi yang juga warga Dusun Awiluar RT 05/RW 03 Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
Sutan menjelaskan, kejadian ini bermula ketika rombongan wisatawan asal Cilacap yang berjumlah 10 orang hendak bermain body rafting dan mengambil rute awal dari hulu gua sungai citumang. Rombongan wisatawan tersebut didampingi oleh dua pemandu wisata setempat, yakni Inda dan Hendi.
Berdasarkan keterangan salah seorang pemandu, kata Sutan, kejadian tersebut terjadi di luar dugaan. Pasalnya, baru kali ini ada seorang wisatawan yang tewas tenggelam saat bermain body rafting di sungai Citumang.
“Menurut keterangan saksi (pemandu), ketiga korban bisa tenggelam karena turun ke sungai sebelum diberi komando oleh pemandu. Mereka loncat ke sungai sebelum diberi arahan dan petunjuk dari pemandu,” terangnya.
Menurut Sutan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum berenang, rombongan wisatawan tersebut sempat berfoto dan berenang di pinggir sungai. “Saat itu salah seorang pemandu memberikan arahan kepada mereka agar jangan terjun dulu ke sungai sebelum diberi intruksi. Karena pemandu saat itu hendak mengecek dulu kondisi arus apakah berbahaya atau tidak digunakan untuk body rafting,” ujarnya.
Namun, lanjut Sutan, di saat pemandu tengah mengecek arus sungai, tiba-tiba terdengar suara jeritan minta tolong. Ternyata, 3 orang dari rombongan wisatawan tersebut hanyut terseret arus hingga akhirnya tenggelam.
Melihat 3 wisatawan itu tenggelam, kedua pemandu langsung melakukan pertolongan. Dua wisatawan berhasil diselamatkan. Namun sayang, satu orang yang bernama Anisatun gagal ditolong. Korban hanyut dan masuk ke lubang gua. Setelah itu korban menghilang.
“Setelah mendapat kabar tersebut, kami langsung melakukan pencarian korban. Selang satu jam dinyatakan hilang, akhirnya korban ditemukan dengan kondisi sudah tak bernyawa. Jasad korban ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Parigi, AKP Lubis, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, dari keterangan sejumlah saksi, korban tewas akibat terseret arus sungai. “Dari keterangan saksi, seluruh rombongan dari Cilacap itu menggunakan plampung saat berenang. Namun, karena kuatnya arus sungai, sehingga korban harus terseret dan tenggelam,” ujarnya. (Askar/Ntang/R2/HR-Online)