Saat musim kamarau datang, Jembatan Parungsari, Kota Banjar, selalu dipenuhi binatang jenis laron yang bersarang di dalam tanah bawah jembatan. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Jutaan laron yang berterbangan secara bergerombol mengelilingi cahaya lampu di Jembatan Parungsari, Minggu (17/07/2016), adalah binatang jenis serangga biasa, bukan binatang aneh. Laron-laron tersebut keluar dari sarangnya di bawah jembatan.
Hal ini dikatakan Riswan (60), warga Lingkungan Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Dirinya mengaku sering mengambil laron dari dalam dinding bebatuan aliran Sungai Citanduy di bawah jembatan, untuk umpan memancing ikan.
“Saya sering mengambil laron-laron itu dari dinding bebatuan di bawah jembatan untuk keperluan memancing. Laron hidup di sarangnya yang berair dan mirip dengan anak ikan, makanya kalau mati sering mengeluarkan bau amis,” tutur Riswan, kepada HR, Selasa (19/07/2016).
Pendapat serupa dikatakan Dede Kardiman (49), warga Parungsari lainnya. Menurut dia, laron-laron tersebut keluar dari sarangnya untuk mencari cahaya akibat udara di dalam tanah sudah terasa lembab.
“Jika sudah musim hujan, kemudian masuk ke musim kemarau, pasti laron-laron itu keluar dari sarangnya pada malam hari dan mencari cahaya, karena udara lembab di dalam tanah,” katanya.
Selain menghindari udara lembab dan mencari cahaya, kata Dede, binantang jenis laron juga melakukan perkembangbiakan dengan pasangannya di tempat yang terang.
Risman (53), warga lainnya, menambahkan, bahwa fenomena serangan jutaan laron terjadi setiap satu tahun sekali dan kerap mengganggu pengguna jalan yang melintas di Jembatan Parungsari.
“Kalau hari-hari biasa memang ada beberapa gerombol laron di Jembatan Parungsari, tapi kalau kejadian seperti Minggu malam kemarin, fenomena itu terjadinya setiap setahun sekali,” tkata Risman, yang juga adik kandung Riswan.
Seperti diketahui sebelumnya, warga Lingkungan Parungsari, pada Minggu malam (17/07/2016), sekitar pukul 19.00 WIB, dibikin heboh. Pasalnya, jutaan rayap laron menyerang sejumlah pengendara sepeda motor yang melintasi Jembatan Parungsari.
Akibat dari kejadian itu, ratusan pengendara sepeda motor banyak yang terjatuh karena kondisi jalan di Jembatan Parungsari menjadi licin. Jutaan binatang jenis serangga rayap itu keluar dari sarangnya hingga menutup pandangan mata.
Banyaknya laron yang mati sampai menutui aspal jalan setebal 5 centimeter membuat jalan menjadi licin dan mengeluarkan aroma bau amis. Petugas dari kepolisian dibantu warga setempat mematikan lampu penerangan jalan, agar serangan jutaan laron bisa berkurang. Bahkan, sebagian pengendara memilih memutar balik karena takut terjatuh di jalan yang licin. (Hermanto/Koran-HR)
Berita Terkait;
- Di Banjar, Hewan Aneh Sebabkan Pengendara Motor Tergelincir
- Soal Hewan Aneh di Jembatan Parungsari Banjar, Polisi dan Damkar Turun Tangan