Banjir di Blok Liposos bisa memakan waktu 3 sampai 4 bulan. Untuk itu, Petani terpaksa memanen padi dengan cara menggunakan rakit. Photo : Entang Saeful Rachman/ HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Di wilayah Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, intensitas curah hujan saat ini masih cukup tinggi. Akibatnya sejumlah sungai yang ada meluap karena tidak mampu lagi menampung debit air. Selain itu, air dari anak sungai yang bermuara ke Citanduy berbalik arah dan masuk ke areal pesawahan milik warga.
Lagi-lagi, sedikitnya 450 hektar lahan pertanian milik warga yang berada di Blok Liposos, Desa Ciganjeung, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, direndam air banjir dari luapan sungai dengan ketinggian air mencapai 2 sampai 3 meter.
Ano Sutrisno, salah seorang petani yang memiliki sawah di daerah Blok Liposos, ketika ditemui Koran HR, Selasa (23/08/2016), mengatakan, tanaman padi miliknya tenggelam akibat terendam banjir.
Menurut Ano, banjir yang saat ini melanda areal pesawahan milik warga biasanya bertahan lama. Pasalnya, banjir di Blok Liposos itu bisa memakan waktu 3 sampai 4 bulan. Untuk itu, dia terpaksa memanen padi dengan cara menggunakan rakit.
“Ya, terpaksa dipanen sebelum waktunya. Jika tidak dipanen, sudah pasti tanaman padi mati dan membusuk,” katanya. (Ntang/Koran-HR)