Rabu, Mei 7, 2025
BerandaBerita Ciamis(Cerita di Situs Karangkamulyan Ciamis) Mitos Hewan Mati dan Foto Selfi

(Cerita di Situs Karangkamulyan Ciamis) Mitos Hewan Mati dan Foto Selfi

Berita Ciamis (harapanrakyat.com),– Situs Cagar Budaya Ciungwanara Karangkamulyan, di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tampaknya menyimpan sejumlah cerita mistis yang hingga kini masih dipercayai oleh sebagian orang. Di area situs sejarah yang berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Galuh ini konon sering dijumpai kejadian-kejadian aneh yang di luar nalar manusia.

Di situs ini pun diyakini terdapat pantrangan, salah satunya hewan peliharaan konon kerap mati apabila dibawa ke tempat tersebut. Makanya, tak heran orang-orang yang masih meyakini mitos tersebut enggan membawa hewan peliharannya ke area situs Karangkamulyan.

Saat Koran HR berbincang dengan Petugas Analisis Evakuasi Penanganan Konflik Satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Ciamis, Toto Kuswanto, belum lama ini, diperoleh keterangan terkait mitos tersebut.

Dia mengatakan kelompok sirkus yang membawa hewan peliharaannya mengaku enggan melewati situs Karangkamulyan apabila mereka hendak melakukan perjalanan ke arah Banjar atau Cilacap.

“Mereka menyakini kalau membawa hewan peliharaan lewat ke situs Karangkamulyan katanya selalu apes. Kalau tidak mati, hewan yang dibawanya tidak akan mahir lagi dalam bermain sirkus,” katanya.

Toto menambahkan, kelompok sirkus yang membawa hewan yang dilindungi Negara harus menempuh ijin ke BKSDA. Ketika kelompok tersebut mendatangi kantor BKSDA Ciamis, untuk mendapatkan ijin, salah satu rombongan sirkus pernah bercerita terkait pantrangan membawa hewan peliharaan ke situs Karangkamulyan.

“Setiap kelompok sirkus hewan-hewan buas, pasti memiliki tim paranormal. Nah, paranormalnya ini yang menganjurkan agar tidak melewati situs Karangkamulyan. Karena menurut mereka sebelumnya pernah ada gajah yang dibawa kelompok sirkus mendadak mati setelah melewati situs Karangkamulyan,” terangnya.

Menurut Toto, tidak hanya satu kelompok sirkus yang menyakini mitos tersebut, tetapi hampir seluruhnya yang pernah datang ke Kantor BKSDA memiliki keyakinan serupa. “Kalau mau pentas di Cilacap atau Banjar, kelompok sirkus ini dari kantor BKSDA Ciamis rela memutar melewati jalan Rancah. Hal itu untuk menghindari melewati daerah situs Karangkamulyan,” katanya.

Dihubungi terpisah, Juru Kunci Situs Cagar Budaya Ciungwanara Karangkamulyan, Perdi, membenarkan adanya mitos tersebut. Namun, dia mengaku tidak mengetahui penyebab mitos itu bisa berkembang di masyarakat.

“Hanya, memang kata orang tua dulu sering cerita, kalau membawa Ayam Adu atau burung berkicau ke situs Karangkamulyan, besoknya hewan peliharaan itu mati atau sakit. Ada juga yang meyakini kalau Ayam Adu dibawa ke sini besoknya tidak bagus lagi beradunya,”katanya, kepada Koran HR, pekan lalu.

Namun demikian, lanjut Perdi, mitos itu sempat dipatahkan ketika di area Situs Ciungwanara Karangkamulyan sering digelar perlombaan burung berkicau. “Buktinya, tidak ada satupun pemilik burung berkicau yang mengeluh setelah ikut lomba di sini. Artinya, mitos itu kadang benar atau kadang juga tidak. Bagaimana kita dalam meyakininya,” katanya.

Perdi mengatakan sebenarnya tidak harus berlebihan dalam meyakini cerita-cerita mitos tentang situs Karangkamulyan. Karena, menurutnya, selagi orang tidak merusak alam yang berada di area situs, diyakini tidak akan mendapat pengalaman buruk. “Asal niat kita baik, niscaya tidak akan terjadi apa-apa di tempat ini,” imbuhnya.

Menurut Perdi, kejadian-kejadian aneh yang terjadi di area situs Karangkamulyan, biasanya ketika ada orang yang memiliki niat merusak alam di sekitar situs, berkata sompral atau memiliki niat tidak baik lainnya.

“Dulu ada cerita di kampung ini, konon ada seseorang yang kerap menebang pohon-pohon besar di sekitar situs. Akibatnya, keturunan orang itu sampai sekarang mendapat penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Sampai-sampai penyakit itu turun temurun ke anak cucunya. Dan itu bisa dibuktikan, karena keturunannya masih ada saat ini,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, pernah juga ada peziarah yang berkata sompral ketika berada di area situs. Saat itu, kata dia, peziarah itu bersama dua rekannya berfoto selfi di batu pancalikan.

“Peziarah itu kaget, karena saat difoto ketiga kalinya tidak tampak orang-orang yang difoto pada kameranya. Pada hasil foto pertama, di kamera tampak ada tiga orang tertangkap kemera. Begitupun pada hasil foto kedua. Tapi, di saat hasil foto ketiga, yang tampak hanya batu pencalikan saja. Mereka langsung ketakutan dan meninggalkan area situs,” terangnya.

Perdi mengatakan, meski di areal situs karangkamulyan tidak terdapat Harimau, namun jangan sekali-sekali menyebut nama hewan itu. Pasalnya, pernah kejadian ada seorang pengunjung yang mengaku dikejar seekor harimau saat mengelilingi kawasan hutan situs karangkamulyan.

“Ternyata, orang itu sebelumnya bilang ingin bertemu harimau saat dia berada di area situs. Tak lama kemudian, datang harimau dan tepat berada di depan orang itu. Harimau itu gaib, bukan harimau biasa,” ujarnya.

Menurutnya, apabila pengunjung datang ke situs karangkamulyan niatnya baik atau hanya sekedar tujuan berwisata alam, tidak akan menjumpai kejadian-kejadian aneh. (Bgj/Koran-HR)

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE dan S10 FE Plus resmi meluncur di Indonesia. Dua tablet kelas menengah dengan harga terjangkau ini menawarkan layar luas...
Fraksi PKB DPRD

Fraksi PKB DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Perhatikan Pesantren, Desak Penerbitan Perwal

harapanrakyat.com,- Fraksi PKB DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, meminta Pemerintah Kota Banjar, memperhatikan kemajuan lembaga pendidikan non formal pondok pesantren. Hal itu disampaikan saat memberikan...
Pemain Timnas Naturalisasi

PSSI Tegaskan Tidak Mau Menambah Pemain Timnas Naturalisasi Jelang Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

PSSI baru saja menyampaikan kabar mengejutkan jelang laga Timnas Indonesia melawan China dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI mengambil keputusan tegas bahwa tidak...
Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin mudah diakses, salah satunya melalui integrasi Perplexity AI di WhatsApp. Perplexity atau yang terkenal sebagai platform pencarian...
Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany kembali gugat cerai istri membuktikan bahwa ia mantap berpisah. Sebelumnya hakim menolak gugatan dari Andre. Tidak menyerah, komedian kondang tersebut memilih mengajukan...
Pertumbuhan Ekonomi

DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Genjot Pertumbuhan Ekonomi

harapanrakyat.com,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar, Jawa Barat, melaksanakan rapat paripurna penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Rancangan Awal RPJMD Kota Banjar tahun 2025-2029,...