Ilustrasi Gula Semut. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Kepala Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Tati Karyati, S.Pd, membenarkan pengrajin gula semut di daerahnya mengalami lonjakan permintaan setiap memasuki bulan haji. Kendati mengalami lonjakan permintaan, pihaknya selaku pencetus kegiatan produksi gula semut mengaku masih sulit untuk menembus pasar.
“Memang gula semut produksi rumahan ibu-ibu di desa kami kini sudah mulai diminati oleh konsumen. Namun saat ini kami masih kesulitan untuk memasarkannya. Mudah-mudahan kami berharap seiring banyaknya anggota pengrajin gula semut, pemerintah bisa terus mendorong kegiatan kami ini,” katanya, kepada Koran HR, pekan lalu. [Berita Terkait: Jelang Bulan Haji, Permintaan Produk ‘Gula Semut’ di Ciamis Meningkat]
Tati menuturkan, jumlah anggota kelompok pengrajin gula semut terus bertambah. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Kabupaten Ciamis kini sedang berupaya memberikan pengarahan tentang tata cara produksi gula semut yang higienis dan berkualitas.
“Selama empat hari berturut-turut, kelompok wanita pengrajin gula semut di desa kami sudah mendapatkan pembinaan dari dinas. Mudah-mudahan nanti mutu produksi bisa terus ditingkatkan serta mampu menembus pasar hingga ke luar negeri. Kemarin juga Diskopperindag membawa sampel produksi untuk dipromosikan ke Singapore,” katanya.
Pantauan Koran HR di lapangan, kelompok wanita pengrajin di Desa Sudamulih mampu memproduksi gula semut hingga 160 kilogram perhari. Kelompok kemudian mengemas gula semut tersebut dalam sebuah toples berisi 250 gram dan siap dipasarkan. (Suherman/Koran-HR)