Gugusan Bima Sakti membentang dari langit utara ke selatan. Photo: net/Ist
Berita Teknologi, (harapanrakyat.com),-
Keindahan malam yang gelap (dark sky) menjadi barang langka diberbagai wilayah perkotaan. Parahnya polusi cahaya yang berhamburan diperkotaan menimbulkan langit menjadi tampak terang, sehingga cahaya bintang kalah oleh cahaya lampu.
Gugusan ratusan milyaran bintang yang bersinar, walaupun terlihat redup, namun akan terlihat indah dari daerah yang jauh perkotaan. Kendati banyak rasi bintang yang terang tak tampak lagi, namun ada beberapa yang sangat terang seperti Antares di rasi Kalanjengking (Scorpio) dan Betelgeuse di rasi Orion. Selain itu, beberapa planet terang seperti Venus dan Jupiter masih terlihat di beberapa kota.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengusulkan dua gagasan untuk mengkampanyekan “Malam Langit Gelap” untuk menikmati kembali indahnya malam bertabur bintang melalui blognya.
Pertama, menggelar kegiatan tahunan “Malam Langit Gelap” setiap 6 Agustus pada Hari Keantariksaan. Hanya dengan mematikan lampu luar ruangan selama 1 jam, dimulai pukul 20.00 hingga 21.00 saat langit mulai gelap total. Dengan cara tersebut, Galaksi Bima Sakti serta milyaran bintang yang membentang dari utara ke selatan akan terlihat. Selain itu, mematikan lampu luar selama satu jam dapat menghemat energi seperti Earth Hour.
Kedua, membuat daerah sekitar Observatorium Nasional sebagai wilayah bebas polusi cahaya atau Taman Langit Gelap (Dark Sky Park) di Kupang. Hal ini akan menjadi daya tarik wisata astronomi, apalagi negara Indonesia terletak di garis ekuator akan lebih leluasa menikmati bintang-bintang di langit Utara dan Selatan. (Muhafid/R6/HR-Online)