drh. Nugrahawati, MP., tengah melakukan pengecekan hewan kurban, sapi, di salah satu Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciamis, Selasa (6/9/2016). Photo: Heri Herdianto/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1437 Hijriyah, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban. Hal ini guna mengantisipasi masuknya hewan, termasuk sapi, yang mengidap penyakit.
Melalui pembentukan tim pengawasan hewan kurban, Disnakkan Ciamis mendatangi sejumlah tempat penjualan hewan kurban maupun pengepul. Salah satunya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada Desa Babakan dan Desa Cisadap.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Nugrahawati, MP., mengatakan, pemeriksaan hewan kurban tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit hewan dan usia sapi yang layak untuk hewan kurban.
“Pemerikasaan hewan baik kambing maupun sapi menjelang hari raya Idul Adha sudah menjadi program kami,” ujarnya kepada HR Online, Selasa (6/9/2016).
Dalam pemeriksaan yang dilakukan timnya, Nugrahawati mengungkapkan telah memeriksa lebih dari 100 ekor sapi dalam 1 hari. Selain itu, ia memprediksi hewan yang akan diperiksa akan semakin bertambah karena banyaknya tempat penjualan sapi yang belum didatangi.
“Tim kami terdiri dari dokter dan mantri hewan. Kami juga nanti pada saat usai pemotongan akan mendatangi tempat penyembelihan hewan kurban seperti masjid untuk memastikan kembali hewan kurbannya,” imbuhnya.
Dengan pengawasan secara ketat hingga daging akan dikonsumsi masyarakat, lanjutnya, ia mengkhawatirkan ditemukannya penyakit yang berbahaya, seperti cacing hati atau penyakit antraks pada hewan kurban, yang mana hewan berpenyakit tidak diperkenankan untuk disembelih.
“Hingga saat ini untungnya belum ditemukan penyakit berbahaya pada hewan kurban. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi temuan yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ismail, salah satu pedagang sapi, mengaku terbantu dengan program yang dilakukan Disnakkan Kabupaten Ciamis. Pasalnya, dengan pemeriksaan kesehatan, pembeli akan lebih yakin dengan hewan kurbannya.
“Secara ekonomi jelas ini menguntungkan kami selaku penjual. Kalau tidak ada mereka, kami tentu harus rela merogoh uang lebih dalam untuk memastikan kepada pembeli terkait kondisi kesehatan hewan,” kata Ismail kepada HR Online. (Heri/R6/HR-Online)