Tim penyelamat dari Badan SAR Nasional (Basarnas) bertolak dari Bandara Nusawiru, Pangandaran, guna melakukan pencarian korban banjir bandang di Garut, melalui pantauan udara. Photo: Madlani/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Tim penyelamat dari Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian korban banjir bandang yang terjadi di Garut, Jawa Barat, melalui pantauan udara dengan menggunakan pesawat helikopter HR-3601 milik Basarnas yang berangkat dari Bandara Nusawiru, Kabupaten Pangandaran, Jum’at (23/09/2016).
LO Heli Basarnas, pencarian dilakukan di beberapa titik, termasuk menyusuri aliran Sungai Cimanuk dari hulu hingga ke hilir, dan di sekitar lokasi kejadian. Pencarian dari ketinggian 250 hingga 300 ft, mulai dari Cimanuk, Karangsari, Leuwigoong sampai Jatigede, dengan menempuh waktu 1 jam 30 menit.
“Setelah melakukan pencarian tapi belum menemukan hasil, maka Tim Basarnas kembali ke Bandara Nusawiru Posko Basarnas untuk evakuasi medis udara di Pangandaran,” kata Sandi Jaelani, ketika ditemui HR Online.
Sementara itu, pilot helikopter HR-3601 Basarnas, Mayor Laut (P), Candra Budiharjo, didampingi Copilot, Letu Laut (P), Baron, menambahkan, sesuai standar Basarnas, 7 hari pihaknya terus melakukan pencarian korban. Apabila dalam 7 hari masih diperlukan pencarian, pihaknya pun siap sampai ada perintah penghentian dari pimpinan.
“Pantauan dari udara, arus air Sungai Cimanuk masih deras. Kita menyusuri aliran sungai sampai muara Jatigede tidak menemukan korban yang kita curigai, mungkin karena kondisi sungai yang dalam. Sesuai dengan perintah dan arahan atasan, kita akan teruskan melakukan pencarian korban sesuai standar kita,” terang Candra.
Dia juga mengatakan, bahwa Posko Basarnas di Bandara Nusawiru standby sebagai posko evakuasi medis udara, skaligus posko udara penyelenggaraan PON XIX dan Peparnas XV tahun 2016 Jawa Barat. (Madlani/R3/HR-Online)