Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Soal pembangunan Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Pangandaran yang direncanakan akan dibangun tahun 2016 ini tak membuat sejumlah pemangku kebijakan merasa puas. Sebab, gagalnya perencanaan pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan bagi warga itupun menjadi kendala yang kini dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaraan.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, ketika ditemui Koran HR, Senin (26/09/2016) lalu, mengaku tidak ingin lagi kecolongan pada tahapan perencanaan pembangunan rumah sakit umum daerah tersebut.
Menurut dia, titik fokus pekerjaan yang dihadapi pemerintah saat ini adalah penyerapan anggaran yang harus tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan daerah otonomi baru yang sudah berdiri hampir tiga tahun.
“Masih banyak anggaran yang belum dapat terserap dan kembali ke pusat. Hal itu lantaran perencanaan pada saat tahun berjalan. Sebagai contoh pembangunan rumah sakit. Kita gagal laksanakan lelang fisik karena perencanaanya saja baru selesai pada 24 September tahun 2015. Mau lelang bagaimana waktunya pun tidak ada,” katanya.
Jeje menjelaskan, serapan anggaran murni tahun 2016 masih berada di angka 45 persen, dengan alasan lelang fisik masih terus berjalan. Dia mengakui sejauh ini penyerapan anggaran fisik untuk Kabupaten Pangandaran baru sekitar 6 persen.
“Apabila penyerapan anggaran fisik hingga 250 miliar maka boleh dikatakan sudah mencapai 75 persen. Meski kita berada diurutan 12 dari 27 kabupaten/ kota di Jawa Barat yang tidak mendapat pinalti DAU, namun tetap saya belum puas,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Jeje mengungkapkan, total anggaran perubahan tahun 2016 kali ini mencapai Rp. 1,2 triliun dan DAK Rp. 190 Miliar. Terkait kelanjutan pembangunan RSUD, pihaknya akan terus supaya agar tahun 2017 bisa direalisasikan. (Ntang/Koran HR)