Tanggul darurat saluran irigasi Cikumuntir, Lingkungan Bolenglang, Ciamis, yang jebol akibat tak mampu menahan derasnya air pasca hujan lebat mengguyur Kabupaten Ciamis, Selasa kemarin.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),
Diduga tak mampu menahan derasnya air pasca hujan lebat, saluran irigasi Cikumuntir, Lingkungan Bolenglang, Kelurahan Kertasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, jebol, Selasa malam (30/08/2016). Akibatnya, puluhan hektare lahan pesawahan dan kolam ikan yang ada di sekitarnya terancam kekurangan pasokan air.
Dani, salah seorang warga setempat, mengatakan, bagian saluran irigasi yang jebol itu merupakan tanggul darurat yang baru dibangun pada hari Minggu (28/08/2016), dimana sehari sebelumnya juga mengalami jebol.
“Sebelum irigasi jebol, wilayah Ciamis diguyur hujan lebat. Akibatnya saluran irigasi meluap dan tebing irigasi yang lokasinya tidak jauh dari pintu air menjadi ambrol. Air irigasi mengairi persawahan sangat luas, tidak hanya di Bolenglang saja, tapi juga wilayah lain. Banyak pula kolam ikan yang bakal terancam, karena tidak mendapt pasokan air,” tutur Dani.
Senada dikatakan Jaja, salah seorang petani di Bolenglang, bahwa banjir pertama mengakibatkan kerusakan sawah yang ada di sekitarnya, sebab sawah dipenuhi sampah. Sekarang petani membutuhkan pasokan air karena sudah mulai menghadapi musim tanam.
“Saat ini beruntung masih ada hujan, jadi petani masih dapat mengolah sawah. Mudah-mudahan saja irigasi yang jebol itu cepat diperbaiki, sehingga musim tanam nanti tidak sampai kekurangan air,” kata Jaja.
Di tempat terpisah, Kasi. Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ciamis, Okta Jabal, mengaku baru mendapat informasi soal jebolnya irigasi. Dirinya pun langsung memerintahkan stafnya untuk melakukan pengecekan ke lokasi.
“Kami segera melakukan pengecekan di lapangan untuk mengetahui apakah saluran irigasi itu merupakan kewenangan kami, atau tanggung jawab pihak kelurahan. Meski begitu, tapi kami siap membantu apabila ada permintaan dari kelurahan,” ujarnya.
Menurut Okta, jika perbaikannya membutuhkan dana besar, maka pihaknya siap mengajukan anggaran pada APBD perubahan. Namun, untuk tetap bisa mengarisi lahan persawahan dan kolam ikan, maka perlu adanya penanganan darurat. (Deni/R3/HR-Online)