Areal sawah yang terendam banjir di wilayah Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Photo: Entang Saeful Rachman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Akibat banjir yang selalu menggenang wilayah Kecamatan Kalipucang dan Padaherang Kabupaten Pangandaran setiap tahun membuat sejumlah pemilik lahan pesawahan enggan menanam padi.
Parman, warga Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, mengatakan, banjir yang memang menjadi langganan menggenang ratusan hektar sawah tersebut, warga mengaku sudah paham bahwa banjir tersebut tidak pernah ada ada solusi dari pemerintah, baik sejak masih tergabung Kabupaten Ciamis maupun sudah memisahkan diri.
“Petani di daerah lain bisa panen 2 hingga 3 kali. Sedangkan di Kalipucang maupun Padaherang selama 1 tahun hanya 1 kali penen dan itu berlangsung tiap tahun,” jelas Parman kepada HR Online, Minggu (25/9/2016).
Bahkan banjir yang merendam wilayah Blok Liposos dan Bebedilan, lanjutnya, mencapai hingga ketinggian 3-4 meter. Parahnya, banjir berlangsung dalam kurun waktu berbulan-bulan tersebut juga tanpa ada solusi dari pemerintah.
“Karena kondisinya demikian, petani enggan bercocok tanam dan memilih cuaca berubah normal karena petani tidak mau merugi. Sekali lagi, tolonglah perhatikan nasib petani,” pungkasnya. (Ntang/R6/HR-Online)