Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita PangandaranKTNA Pangandaran Desak Stop Hutan Produksi

KTNA Pangandaran Desak Stop Hutan Produksi

Ketua KTNA Pangandaran, Warino. Photo: Madlani/HR

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pangandaran mengusulkan agar hutan produksi di Pangandaran ditiadakan. KTNA menyarankan agar status hutan produksi yang ada di wilayah kabupaten pariwisata dijadikan sebagai kawasan hutan konservatif, hutan lindung dan hutan rakyat.

Ketua KTNA Pangandaran, Warino, ketika ditemui Koran HR, Senin (17/10/2016) pekan lalu, mengatakan, sejak awal pihaknya menolak keberadaan hutan produksi. Menurut dia, sebagai kabupaten pariwisata, Pangandaran hanya harus memiliki hutan konservasi, hutan lindung dan hutan rakyat.

“Perhutani tidak perlu ada lagi di Pangandaran untuk mengelola hutan produksi. Soalnya, akibat hutan digunduli, masyarakat Pangandaran jadi terkena dampaknya, seperti banjir dan logsor yang terjadi di beberapa wilayah,” kata Warino.

Warino menjelaskan, penebangan hasil hutan rutin dilakukan setiap tahun oleh Perhutani. Padahal, pohon atau kayu jati dan mahoni baru bisa ditebang kalau sudah berusia tiga puluh tahun.

“Tapi yang sekarang ditebang kayu berdiameter 30 centimeter. Terus memangnya kayu jati dan mahoni usia 1 sampai 5 tahun bisa mengganti kayu yang ditebang setiap tahun,” tanya Warino.

Menurut Warino, karena ketidakseimbangan antara pohon yang ditanam dengan pohon yang ditebang, maka pihaknya mengusulkan agar status hutan produksi di Pangandaran ditiadakan. Selanjutnya, hutan yang ada diganti statusnya menjadi hutan konservasi, lindung dan hutan rakyat,

“Karena adanya hutan produksi lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Terlebih, sangat kecil konstribusinya kepada pemerintah. Apalagi masyarakat tidak memperoleh apa-apa. Selain itu, dinas yang menangani hutan di Pangandaran juga tidak pernah dilibatkan. Dengan kata lain, tidak ada pemasukan dari sektor kehutanan. Jadi sekali lagi kembalikan hutan produksi ke hutan konservasi dan hutan rakyat saja,” tandas Warino.

Terkait hutan rakyat, Warino ingin hutan yang ada diberdayakan oleh masyarakat dengan cara menanam kakao, kopi dan pala. Jenis tanaman ini tidak akan ditebang, karena bukan kayunya yang diambil, melainkan hanya buahnya saja. Dengan demikian, kelestarian lingkungan akan lebih terjamin.

“Jangan sekali-kali lagi menyalahkan petani yang menanam pala, kopi dan kakao. Kami sedang melakukan gerakan menanam kakao, kopi dan pala. Kami bertanggung jawab sepenuhnya. Kalau masih menyalahkan, kami siap dipanggil untuk berdiskusi mewakili petani,” katanya.

Pada kesempatan itu, Warino juga mempersoalkan pernyataan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) yang menyudutkan petani karena menanam pohon pala, kopi dan kakao.

“Kami tegaskan, jangan menyalahkan petani yang menanam pala, kopi dan kakao. Karena ketiga komoditi pohon ini bukan ditebang, tapi buahnya yang diambil, sehingga kelestarian lingkungan dan penghijauan akan terjamin,” katanya. (Mad/Koran HR)

Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger! Ribuan Belatung Serang Kios di Pasar Cisurupan Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Ribuan belatung tiba-tiba menyerang sejumlah kios yang ada di pasar tradisional Cisurupan Garut, Jawa Barat, sejak beberapa hari ini. Tentu belatung-belatung ukuran jumbo...
Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

Kreatif, Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

harapanrakyat.com,- Sungguh kreatif, Gio Subroto Kusuma (29) pemuda asal Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merakit kendaraan prototipe dengan konsep mobil tamiya...
Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

harapanrakyat.com,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebut jika peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Kamis 1 Mei 2025 berjalan...
Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

harapanrakyat.com,- Sosok Aura Cinta tengah menjadi perbincangan publik setelah videonya bersama Dedi Mulyadi tersebar luas di media sosial. Gadis ini dikenal kritis dan berani...
Nanang Permana Jadi Keynote Speaker Talkshow Kejamiyyahan PD Pemuda Persis Ciamis

Nanang Permana Jadi Keynote Speaker Talkshow Kejamiyyahan PD Pemuda Persis Ciamis

harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Ciamis, Jawa Barat, H. Nanang Permana MH menjadi keynote speaker dalam Talkshow Kejamiyyahan yang dilaksanakan PD Pemuda Persis Kabupaten Ciamis, Kamis...
Korban Keracunan MBG di Rajapolah Tasikmalaya

Siswa Korban Keracunan MBG di Rajapolah Tasikmalaya Terus Bertambah, Satu Orang Dirujuk ke RS

harapanrakyat.com,- Siswa korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terus bertambah. Hingga Kamis (1/5/2025) malam, jumlah korban mencapai...