Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita BanjarDPRD Banjar Sambut Positif Resolusi Alih Fungsi Hutan Produksi

DPRD Banjar Sambut Positif Resolusi Alih Fungsi Hutan Produksi

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Ketua DPRD Kota Banjar, Dadang R Kalyubi, menyambut positif langkah kongkrit untuk benar-benar mengalihfungsikan hutan produksi di kawasan pemerintahan daerah Ciamis, Banjar dan Pangandaran.

“Sebuah resolusi memang sangat tepat untuk ditujukan ke pemerintah pusat, meminta mengalihfungsikan hutan produksi menjadi hutan konservasi demi kepentingan rakyat secara luas,” tegasnya.

Menurut Dadang, keberadaan hutan produksi di Kota Banjar dan umumnya di pulau jawa sudah sangat tidak relevan dengan keadaan sekarang. Dimana areal resapan air semakin berkurang, begitupun dengan hutan lindung. Sementara, tingkat pertumbuhan penduduk di pulau jawa terus meningkat.

Mengingat hal itu, lanjut Dadang, pemerintah seringkali memprogramkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan kawasan hijau, dan program itu sangat menyedot anggaran cukup besar.

“Dengan mengalihfungsikan hutan produksi menjadi hutan lindung atau konservasi, maka saya rasa biayanya tidak akan begitu besar, akan tetapi manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat kota Banjar, Ciamis, Pangandaran dan umumnya masyarakat pulau jawa,” tandasnya.

Senada dengan hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Nana Suryana, mengatakan, dengan mengalihfungsikan hutan produksi menjadi hutan konservasi, dengan tujuan untuk memberikan rasa aman bagi warga dan meminimalisir bencana alam, maka dirinya akan memperjuangkan secara total.

“Demi kepentingan rakyat secara luas, mau dengan bentuk apapun saya siap dan akan mendukung memperjuangkan secara tuntas. Apalagi kalau dengan resolusi dari hasil pemikiran tiga institusi Dewan Ciamis, Banjar dan Pangandaran, untuk mendesak pemerintah pusat, diharapkan akan berhasil seperti resolusi ciremai,” ucapnya Nana Suryana yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Banjar.

Menurut Nana, dirinya mengalami sendiri dampak dari hutan produksi yang menyebabkan saluran pengairan areal pesawahan di lingkungannya sering kali tersumbat akibat terjadinya sedimentasi.

“Wilayah lingkungan tempat tinggal saya memang dekat dengan kawasan hutan produksi. Selain sering menyumbat saluran pengairan, keberadaan hutan produksi tidak berimbas kepada masyarakat sekitarnya. Intinya lebih banyak mudaratnya, ketimbang manfaatnya bagi masyrakat,” jelasnya.

Nana juga merasa geram dengan apa yang menimpa nasib warga di lingkungan Panatasan, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, merasa selalu ketakutan apabila awan mendung akan turun hujan, dikarenakan mereka terancam longsor dan areal pesawahannya terendam air. “Teror seperti itu kepada warga harus segera di akhiri,” tegasnya. (SBH/Koran HR)

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

harapanrakyat.com,- Pembangunan Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya dilanjutkan, setelah sempat terhenti sejak akhir tahun 2023 lalu. Jembatan Sodongkopo ini, rencanannya akan menghubungkan...
Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Materi tentang perbedaan satelit Phobos dan Deimos menarik untuk dibahas. Seperti yang diketahui bahwa kedua benda langit tersebut merupakan satelit alami yang senantiasa setia...
Guru WNI ungkap pendidikan anak nakal di Finlandia

Pelapor Dedi Mulyadi Dibungkam, Guru WNI Ungkap Fakta Pendidikan Anak Nakal di Finlandia

harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia...
Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer kembali mencuri perhatian dunia teknologi lewat peluncuran laptop terbarunya, Acer Predator Triton 14 AI. Laptop Acer ini hadir sebagai salah satu inovasi paling...
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tanggapi sebutan Mulyono Jilid II

Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Disebut ‘Mulyono Jilid II’

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons terkait banyak pihak mulai melontarkan stigma negatif kepadanya. Dedi Mulyadi menyebut dirinya dituding sebagai "gubernur konten," “Mulyono...
Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi ternyata menyimpan kisah yang tidak biasa. Warga Sukabumi Selatan mungkin sudah cukup familiar dengan tempat ini. Jampang Kulon adalah salah satu...