Basir menunjukan cabai yang busuk akibat cuaca buruk. Dalam sepekan terakhir ini sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Banjar mengalami kenaikan cukup tinggi. Photo: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Menjelang Natal dan tahun baru 2017, sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan cukup signifikan. Salah satunya terjadi di Pasar Induk Kota Banjar. Menurut sejumlah pedagang, kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup tinggi adalah cabai dan telur ayam.
Saat ditemui Koran HR, Selasa (20/12/2016), Basir, salah seorang pedangang di Pasar Banjar, mengatakan, harga cabai rawit saat ini mencapai Rp.46.000-Rp.50.000 per kilogram yang sebelumnya hanya Rp.20.000. Untuk jenis cabai merah lokal mencapai Rp.60.000, sedangkan sebelumnya Rp.25.000 per kilogram. Sementara untuk cabai hijau panjang per kilonya Rp.28.000 yang sebelumnya hanya Rp.13.000.
“Kalau cabai merah panjang sekarang 35.000 rupiah per kilo dari harga sebelumnya 25.000 rupiah. Sedangkan bawang merah masih stabil, yakni 28.000 rupiah per kilo. Untuk telur hanya mengalami peningkatan 2.000 rupiah, yang harga sebelumnya 20.000 rupiah menjadi 22.000 rupiah per kilo,” jelasnya.
Menurut Basir, naiknya harga cabai di Pasar Banjar bukan dipengaruhi oleh perayaan Natal maupun tahun baru, akan tetapi lebih pada faktor cuaca buruk yang terjadi di sejumlah daerah produksi cabai.
“Kalau hujan terus cabainya jadi banyak yang busuk. Meski tidak total busuk, namun bagian-bagian cabai yang busuk membuat cabai berkualitas jadi menurun. Sedangkan yang busuknya kita buang, meski sudah kita beli. Jadi, kalau pedagang tidak berani mengambil barang dari petani, jelas kita tidak punya bahan untuk jualan,” ungkap Basir.
Di tempat yang sama, Wawan, salah seorang pedangan daging ayam, mengatakan, bahwa kenaikan harga juga dialami daging ayam yang disebabkan buruknya cuaca. Harga sebelumnya Rp.26.000-Rp.27.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp.30.000 per kilogram.
“Penyebab mahalnya harga daging karena pakan yang mahal. Nah, komposisi pakan itu salah satunya adalah jagung. Karena cuaca buruk, harga jagung jadi naik. Meski pembeli kerap mengeluh dengan kenaikan harga tersebut, tapi saya juga tidak bisa berkutik karena kondisinya memang demikian,” tuturnya.
Sedangkan, untuk barang impor seperti bawang putih, kata Wawan, harganya tidak mengalami peningkatan dan masih bisa dikendalikan. Berbeda dengan hasil dalam negeri yang harganya sering fluktuatif.
Begitu pula untuk beras dan daging sapi harganya masih stabil diangka Rp.9000 dan Rp.100.000. Hanya bawang merah yang mengalami penurunan harga, yakni dari Rp.45.000 kini menjadi Rp.30 000 per kilogramnya.
Dede Ma’il (49), salah seorang pedagang sayuran mengatakan, sejak seminggu terakhir ini harga sayuran mengalami kenaikan. Dia juga mengakui, setiap menjelang hari-hari besar, secara otomatis harga-harga kebutuhan pokok selalu naik.
“Sebagai pedagang saya berharap naiknya tidak terlalu tinggi, kasihan masyarakat,” ucap Dede.
Sementara itu, Yatmi (40), salah seorang pembeli sayuran, mengaku dirinya sudah tidak kaget setiap menjelang hari-hari pasar pasti harga sembako maupun sayuran akan mengalami kenaikan.
Pendapat serupa juga dikatakan Rina (31), pemebeli sayuran lainnya. Menurut dia, meskipun harga sejumlah kebutuhan pokok naik, namun ia tetap membelinya. “Ya mau bagaimana lagi, namanya juga bahan-bahan pokok pasti harus dibeli,” katanya. (Muhafid/Hermanto/Koran-HR)
,- Menjelang Natal dan tahun baru 2017, sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan cukup signifikan. Salah satunya terjadi di Pasar Induk Kota Banjar. Menurut sejumlah pedagang, kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup tinggi adalah cabai dan telur ayam.){kind=link}