Ketua Pemenangan Pemilu Jawa I DPP Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Meski hasil riset sebuah lembaga survey terhadap Bakal Calon Bupati Ciamis menunjukan bahwa elektabilitas Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin, paling tinggi dan dinilai fenomenal atau berada di angka 84,7 persen, namun tak membuat DPP Partai Golkar terburu-buru memutuskan calon yang akan diusung.
Dengan begitu, secara tidak langsung DPP Partai Golkar belum memberikan jaminan kepada Iing Syam Arifin, yang kini menjabat Ketua Pertimbangan DPD Partai Golkar Ciamis, secara otomatis diusung Partai Golkar di Pilkada Ciamis tahun 2018 mendatang. Iing pun harus mengikuti proses penjaringan calon bupati yang diselenggarakan DPP Partai Golkar.
Malah DPP Partai Golkar menyatakan masih membuka pintu kepada siapapun yang berniat maju di Pilkada Ciamis. Pasalnya, secara mekanisme dan aturan partai, Partai Golkar belum memulai proses penjaringan calon kepala daerah di Pilkada Serentak yang akan dihelat pada tahun 2018 mendatang.
Ketua Pemenangan Pemilu Jawa I (DKI, Jabar, Banten) DPP Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, menegaskan, di Pilkada Serentak tahun 2018, salah satunya Ciamis, siapapun masih bisa mendaftar melalui perahu partai berlambang pohon beringin ini. Karena tahapan penjaringan calon kepala daerah untuk Pilkada Serentak tahun 2018 belum dimulai.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, saat acara Rakerda DPD Partai Golkar Ciamis, di Kecamatan Panumbangan, pekan lalu, meminta Golkar agar tidak membangun rivalitas calon bupati Ciamis menyusul tingginya elektabilitas Iing Syam Arifin, pada hasil survey. Golkar pun, kata Dedi, tidak perlu membahas lagi calon bupati karena sudah jelas elektabilitas Iing tidak akan bisa dikejar oleh calon manapun. Menanggapi hal itu, Agun mengatakan pernyataan tersebut sah-sah saja.
“Ketua DPD Golkar Jabar bilang seperti itu memang tidak salah. Hanya saja, keputusan untuk merekomendaskan calon kepala daerah yang akan diusung Partai Golkar ada di tangan DPP Partai Golkar. Artinya, selama DPP belum melakukan penjaringan calon, siapapun masih bisa mendaftar ke Golkar,” katanya, kepada Koran HR, usai menggelar acara dengan Anggota BPD se-Kabupaten Ciamis, di Kecamatan Sadananya, Senin (26/12/2016).
“Saya sebagai Ketua Bapilu Jawa I tidak mau melanggar aturan partai dan prinsip demokrasi. Kalau menurut aturan partai diwajibkan harus menempuh proses penjaringan calon, ya harus dilakukan,” katanya.
Ditanya apakah hasil survey yang menempatkan elektabilitas Iing Syam Arifin berada di urutan pertama merupakan program resmi penjaringan calon Partai Golkar, Agun mengatakan, pihaknya belum melakukan survey. Pasalnya, tambah dia, Pilkada Serentak tahun 2017 masih berjalan dan tidak mungkin pihaknya sudah melangkah melakukan persiapan Pilkada Serentak tahun 2018.
“Kami masih fokus menghadapi Pilkada Serentak 2017 yang pelaksanaannya Februari mendatang. Jadi, seluruh tahapan penjaringan calon untuk Pilkada Serentak 2018 belum dimulai, termasuk belum melakukan survey. Kalau ada survey yang dilakukan secara pribadi, itu sah-sah saja. Siapapun bisa melakukan itu,” katanya.
Hanya saja, Agun dalam kesempatan itu memberikan isyarat terkait calon kepala daerah yang bakal diusung Golkar. Menurutnya, dalam menentukan calon yang akan diusung, pihaknya tidak hanya mempertimbangkan dari sisi elektabilitas saja, tetapi juga akan menilai dari aspek lainnya.
Agun menegaskan, ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan selain elektabilitas, diantaranya keseriusan calon dalam mensejahterakan rakyat dan apakah si calon tersebut bisa memberi manfaat atau tidak untuk membesarkan Partai Golkar.
“Partai sebagai pilar demokrasi harus ajeg dan kuat. Jangan sampai calon yang diusung setelah dia menang lalu meninggalkan partai. Makanya hal itu akan menjadi pertimbangan kami. Karena percuma saja, meski calon yang kami usung menang, tetapi tidak memberi manfaat untuk kebesaran Golkar,” pungkasnya. (Deni/Koran-HR)