Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Gunung Madati di Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diyakini warga memiliki sosok penunggu berupa seekor macan kumbang. Macan kumbang itu juga ditengarai sering berubah menjadi sosok wanita cantik.
Jahri warga Rinduwangi, ketika ditemui Koran HR, Senin (28/11/2016), mengatakan, sosok macan penghuni gunung tersebut kerap muncul di wilayah Pasir Panjang. Menurut dia, warga meyakini macan tersebut sebagai sosok jelmaan.
“Sebab, kemunculannya selalui diikuti dengan kejadian aneh,” katanya.
Kepada Koran HR, Jahri menuturkan, sekitar tahun 1990an dia menyaksikan secara langsung sosok macan yang berubah menjadi sosok perempuan cantik. Saat itu dia sedang berhuma di hutan. Malam harinya, dia melihat sorotan cahaya mendekat ke lokasi dia berhuma.
“Sesaat setelah cahaya mendekat, sesosok macan terlihat. Tidak lama, dia berubah menjadi sosok wanita,” katanya.
Kepala Desa Mekarbuana, Amin, ketika ditemui Koran HR, Senin (28/11/2016) lalu, mengatakan bahwa kawasan Gununng Madati dihuni berbagai jenis binatang. Dan pada saat-saat tertentu binatang buas memang selalu muncul.
“Kemunculannya memang nyata, sehingga bisa dilacak keberadaan hewan tersebut,” katanya.
Terkait sosok macan, Amin juga mengaku pernah melihatnya secara langsung. Dia justru melihat sosok macan itu berteman akrab dengan sosok seekor babi hutan. Menurut keterangan “orang pintar”, keduanya merupakan binatang gaib.
Anda (45), warga sekitar, ketika dimintai tanggapan, menuturkan bahwa keberadaam macan kumbang di Gunung Madati disebut-sebut sudah punah. Dengan begitu, kemunculannya dianggap berhubungan dengan hal-hal mistis.
Sebenarnya, kata Anda, cerita mistis tersebut sengaja dibuat sebagai upaya agar masyarakat tidak lagi merambah dan merusak kawasan gunung tersebut. Buktinya setelah ada macan kumbang yang masuk perangkap di Desa Cikupa Lumbung, masyarakat baru sadar keberadaan hewan tersebut.
“Macan kumbang memang masih ada. Turunnya macan kumbang dan menggasak ternak warga akibat habitatnya terganggu. Sedangkan di Gunung Madati, kawasan hutan masih tetap terjaga, sehingga macan kumbang tetap berada di habitatnya,” kata Anda. (Dji/Koran HR)