Tebing jalan setinggi 10 meter dan lebar kurang lebih 15 meter yang ada di Jalan Raya Cisaga-Rancah, longsor. Hingga tiga pekan terakhir ini belum juga ada perbaikan dari pemerintah terkait. Photo: Heri Herdianto/HR.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sudah hampir satu bulan, longsor di jalan poros kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Rancah dengan Kecamatan Cisaga, tepatnya di Dusun Sukajaya, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, belum juga diperbaiki.
Untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan, para pemuda setempat pun membantu mengatur arus kendaraan yang melintas di jalan tersebut dengan cara buka tutup jalur.
Menurut Dedi Iskandar, salah seorang pengguna jalan asal Bojong, Kabupaten Ciamis, bahwa pihak pemerintah seharusnya langsung tanggap dan mencarikan solusi, sehingga tidak terjadi buka tutup jalan.
“Longsor di sini sudah terjadi kurang lebih tiga mingguan. Jalur ini merupakan jalur utama, sehingga banyak pengendara roda dua maupun roda empat yang menggunakannya, khususnya warga Rancah yang mau ke Banjar atau ke Ciamis,” katanya, kepada HR Online, Kamis (15/12/2016).
Dedi pun sangat menyayangkan belum adanya tanggapan cepat dari pihak terkait, yang terlihat hanya sebatas rambu peringatan saja. Padahal longsor sudah lama terjadi. Untungnya warga setempat dengan sukarela mau membantu kelancaran arus lalu-lintas bagi para pengguna jalan.
Sementara itu, Andi, warga setempat, mengatakan, hujan lebat yang terus mengguyur wilayah Ciamis bagian Utara selama tiga minggu kemarian, menyebabkan tebing jalan setinggi 10 meter dan lebar kurang lebih 15 meter yang ada di Jalan Raya Cisaga-Rancah, longsor.
Menurutnya, rumpun bambu penahan tebing tersebut roboh sehingga mengakibatkan tanah di sekitarnya terbawa longsor dan hampir menggerus badan jalan. Karena, jarak lokasi longsor hanya beberapa centimeter dari badan jalan.
“Sejak longsor tiga pekan kemarin hingga sekarang, tebing jalan yang telah ambrol terus menerus amblas. Bagian tebing jalan yang tak lagi menempel turut terkikis hujan. Akibatnya jalan kabupaten yang berada di jalur ini makin terancam. Bahkan, aspal jalan mulai retak, kondisi badan jalan menjadi semakin terancam longsor,” terangnya.
Andi juga mengakui, bahwa pihak pemerintah sudah meninjau ke lokasi dan memberikan penanganan dengan ditandai berbagai rambu lalin. Tapi itu semua hanya sementara, sehingga warga setempat meminta pemerintah segera memperbaikinya. (Heri/R3/HR-Online)