Jalan poros Rancah-Cisaga atau tepatnya di blok Perkebunan Lemahnendet, Dusun Sukajaya, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, yang terkikis longsoran tanah. Foto: Heri Herdianto/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Longsoran tanah yang mengikis jalan poros kecamatan atau yang menghubungkan Kecamatan Rancah dengan Kecamatan Cisaga atau tepatnya di blok Perkebunan Lemahnendet, Dusun Sukajaya, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tampaknya sudah sulit ditangani.
Untuk menangani hal itu, Pemkab Ciamis terpaksa akan merelokasi jalan atau membuat jalur baru dengan menggunakan lahan milik perkebunan yang berada di sebelah kanan (dari arah Cisaga) jalan tersebut.
Kabid Binamarga Dinas Binamarga, SDA dan ESDM Kabupaten Ciamis, Taufik Gumilar, mengatakan, setelah dilakukan pengecekan ke lapangan, ternyata longsor terjadi akibat pergerakan tanah. Kondisi tanahnya pun labil dan dimungkinkan longsoran tanah akan semakin melebar.
“Apabila longsoran tanah ditahan memakai tebing, kami prediksi kekuatannya tidak akan tahan lama. Malah nantinya tebing akan ikut ambruk tergerus oleh pergerakan tanah,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (20/12/2016).
Dengan begitu, lanjut Taufik, langkah yang tepat untuk mengatasi hal tersebut, hanya dengan merelokasi jalan dengan memutarkan ke lahan perkebunan yang berada di sampingnya.
“Jadi, jalan yang pinggirnya terkikis longsor itu, sudah tidak layak dilalui kendaraan. Meskipun diperbaiki dengan menggunakan tebing, tetap saja masih berbahaya. Karena tanahnya terus bergerak, terlebih ketika curah hujan tinggi,” terangnya.
Bupati Ciamis, lanjut Taufik, akan segera mengirimkan surat permohonan ke PT Perkebunan Nusantara VIII untuk meminta lahan yang akan digunakan untuk membangun jalur baru sebagai langkah relokasi.
“Mudah-mudahan PT Perkebunan Nusantara cepat merespons permohonan kami, sehingga pada bulan Maret mendatang, pembangunan jalan relokasi bisa dilaksanakan,” katanya.
Untuk sementara, lanjut Taufik, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar jalan yang terkikis longsor tersebut tidak dilalui oleh kendaraan berat. “Dinas Perhubungan pun sudah memasang rambu peringatan untuk pengendara jalan agar berhati-hati saat melintas di jalan tersebut. Terlebih saat terjadi hujan deras,” pungkasnya.
Sementara itu, Andi, warga setempat, mengatakan, hujan lebat yang terus mengguyur wilayah Ciamis bagian Utara dalam sebulan terakhir ini, menyebabkan tebing jalan setinggi 10 meter dan lebar kurang lebih 15 meter yang ada di Jalan Raya Cisaga-Rancah, longsor.
Menurutnya, rumpun bambu penahan tebing tersebut roboh, sehingga mengakibatkan tanah di sekitarnya terbawa longsor dan hampir menggerus badan jalan. Karena, jarak lokasi longsor hanya beberapa centimeter dari badan jalan.
“Sejak longsor sebulan lalu, tebing jalan yang ambrol itu terus menerus amblas. Bagian tebing jalan yang tak lagi menempel turut terkikis hujan. Akibatnya jalan kabupaten yang berada di jalur ini makin terancam. Bahkan, aspal jalan mulai retak, kondisi badan jalan menjadi semakin terancam longsor,” terangnya.
Andi juga mengakui, bahwa pihak pemerintah sudah meninjau ke lokasi dan memberikan penanganan dengan ditandai berbagai rambu lalin. Tapi itu semua hanya sementara, sehingga warga setempat meminta pemerintah segera memperbaikinya. (Bgj/Heri/Koran-HR)