Salah satu mahasiswa dari FORMAT Ciamis yang mengalami luka-luka usai terlibat bentrok dengan aparat kepolisian, di depan kantor Bupati Ciamis, Jum’at (09/12/2016). Foto: Tantan Mulyana/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Aksi unjuk rasa dalam memperingati hari anti korupsi yang dilakukan gabungan mahasiswa yang mengatasnamakan FORMAT (Forum Mahasiswa Ciamis Bersatu), di depan kantor Bupati Ciamis, Jum’at (09/12/2016) siang, berujung ricuh. Kericuhan terjadi saat mahasiswa dengan aparat kepolisian terlibat bentrok hingga terjadi kontak fisik antara kedua pihak.
Dari informasi yang dihimpun HR Online, 4 mahasiswa dikabarkan mengalami luka-luka. Begitupun dari pihak kepolisian. Dikabarkan seorang anggota Dalmas Polres Ciamis mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Informasi yang diperoleh dari RSUD Ciamis, terdapat 2 orang yang mendapat perawatan medis. Satu orang dari mahasiswa dan satu orang lagi dari aparat kepolisian. Seorang mahasiwa dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Ciamis yang diketahui bernama Muhamad Adi Rifki, warga Sindangrasa Cineam Kabupaten Tasikmalaya, mengalami luka akibat mendapat pukulan dan tendangan dari aparat kepolisian.
Sementara seorang anggota kepolisian dari Dalmas Polres Ciamis yang diketahui bernama Komang Sumerta, warga Cimanggu Kelurahan Linggasari, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, juga dilaporkan mengalami luka-luka. Namun, hingga berita ini diunggah, HR Online belum mendapat informasi terkait penyebab anggota polisi tersebut mengalami luka-luka.
Menurut sumber HR di RSUD Ciamis, kedua korban, baik dari mahasiswa maupun aparat kepolisian, tak hanya mendapat penanganan medis, namun keduanya pun sama-sama meminta hasil visum dari dokter RSUD. “Mungkin hasil visum itu akan dijadikan alat bukti untuk memperkarakan secara hukum kasus tersebut,” katanya.
Sementara itu, Anggota FORMAT Ciamis, Siti Khodijah, mengatakan, insiden bentrok tersebut terjadi usai sholat jum’at di Mesjid Agung Ciamis. Saat itu, sejumlah anggota FORMAT kembali melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati Ciamis. Para pengunjuk rasa kemudian melakukan aksi melingkar untuk memblokade jalan raya.
“Saat aksi blokade itu tiba-tiba aparat kepolisian melakukan tindakan refresif dengan melakukan penyerangan terhadap mahasiswa. Bahkan, saya saksikan sendiri, ada teman-teman mahasiswa yang dipukul dan diinjak oleh aparat kepolisian,” katanya, kepada HR Online, Jum’at (09/12/2016).
Siti menambahkan, akibat aksi penyerangan tersebut, diketahui ada 4 mahasiswa yang mengalami luka-luka. Dan korban terparah adalah Muhamad Adi Rifki, kader HMI dari kampus IAID Ciamis. Sementara tiga korban yang mengalami luka ringan adalah Fajar Panji Gumilar dari Presma IAID Ciamis, Ihdal, dan Herdiawan Hermansyah.
“Muhamad Adi Rifki mengalami luka bengkak di bagian tulang hidung. Karena lukanya terlihat parah, kemudian korban dilarikan ke RSUD Ciamis untuk mendapat tindakan medis,” ujarnya.
Pihaknya, kata Siti, menyesalkan tindakan kepolisian yang melakukan aksi penyerangan saat melakukan pengamanan unjuk rasa tersebut.
”Aksi yang kami lakukan murni aksi damai dalam memperingati hari anti korupsi. Sebelumnya pun tidak ada setingan agar aksi ini berakhir chaos (rusuh). Kami tegaskan bahwa dalam kejadian ini pemicunya adalah aparat kepolisian yang tanpa kompromi melakukan penyerangan. Dan kami dari FORMAT sangat menyayangkan,” pungkasnya. (Tantan/R2/HR-Online)
Baca juga Berita Terkait Mahasiswa Ciamis Bentrok dengan Polisi:
Insiden Pemukulan, Polres Ciamis Persilahkan Mahasiswa Tempuh Jalur Hukum
Mahasiswa Blokir Jalan dan Bakar Ban Karena Kecewa Tak Bertemu Bupati Ciamis
Insiden Bentrok Mahasiswa, Bupati Ciamis Yakin Polisi Profesional
Insiden Mahasiswa Dipukul Polisi Saat Unjuk Rasa, Begini Kata Polres Ciamis
Mahasiswa di Ciamis Tuntut Kejaksaan Negeri Terbuka Soal Kasus Korupsi