Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Budayawan Ciamis, Aip Saripudin, mendesak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Ciamis untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) pemandu wisata yang berkompeten dan mengetahui sejarah tentang Ciamis dan Kerajaan Galuh.
“Harusnya di setiap titik destinasi wisata disediakan pemandu. Agar kedatangan wisatawan ke destinasi objek wisata tidak sia-sia, karena mereka mendapat wawasan baru tentang sejarah Ciamis,” katanya.
Aip menuturkan, destinasi objek wisata Ciung Wanara dan destinasi lainnya yang ada di Ciamis kerap menjadi target kunjungan para pelajar dari luar daerah. Mereka sengaja datang untuk mengetahui sejarah tentang tempat tersebut.
Kepada koran HR, Aip mengaku, pihaknya bersama para budayawan lainnya sudah mengusulkan kepada Pemerintah Dearah Kabupaten Ciamis untuk menyediakan SDM pemandu wisata. Tapi sayangnya sampai saat ini pemerintah belum menanggapinya dengan serius.
“Padahal dengan adanya pemandu wisata, dapat mendongkrak kunjungan wisata dari luar daerah dan meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor wisata,” katanya.
Kasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Disparekraf Kabupaten Ciamis, Toto Riswanto, mengakui, Kabupaten Ciamis belum mempunyai pemandu wisata bersertifikat.
Tapi pada umumnya, kata Toto, setiap objek wisata sudah tersedia pemandu wisata yang siap mengantar dan memberikan informasi kepada wisatawan tentang destinasi objek wisata yang dikunjungi wisatawan.
“Memang sampai saat ini Pemandu Wisata (guide) lokal belum dapat dikelola dan dibina secara langsung oleh Pemkab Ciamis. Alasannya karena keterbatasan aturan (kewenangan di tingkat provinsi), sehingga hanya sebatas himbauan saja kepada setiap objek wisata supaya diadakan pemandu wisata,” katanya.
Sementara itu, pengunjung destinasi wisata Karangkamulyan, Asep Setiaji (42), Senin (28/11/2016) lalu, mengatakan, hampir setiap akhir pekan selalu berkunjung ke kawasan objek wisata Ciung Wanara tersebut.
“Saat berjalan-jalan di lokasi, saya tidak menemukan pemandu wisata, melainkan yang ada hanya penjaga tiket. Jadi saya bersama keluarga hanya menghabiskan waktu di lokasi dengan foto-foto dan makan-makan saja,” ungkapnya. (Heri/Koran HR)