Jumat, Mei 16, 2025
BerandaBerita PangandaranSejarawan; Sejarah Kacijulangan Pangandaran Harus Dibaca Semua Orang

Sejarawan; Sejarah Kacijulangan Pangandaran Harus Dibaca Semua Orang

Prosesi pembacaan Sejarah Kacijulangan yang berlangsung di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Photo: Asep Kartiwa/HR

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com)

Yati, salah satu sejarawan yang turut menyaksikan prosesi pembacaan Sejarah Kacijulangan, mengatakan, bahwa hampir semua tempat di Cijulang yang disebutkan dalam teks kuno Sejarah Kacijulangan banyak yang mengetahuinya. Namun, esensi dari nama tersebut masih banyak yang tidak paham.

“Jadi tidak sembarang nama, ada makna tersendiri terkait kejadian masa lalu. Banyak yang tahu nama seperti Cijulang, Cigugur dan lainnya. Namun, masih sangat sedikit yang tahu tokoh pendahulunya dan karakteristik masyarakat zaman dahulu,” katanya kepada Koran HR.

Menurutnya, setelah mendengar Sejarah Kacijulangan, manusia sunda yang berada di wilayah Kabupaten Pangandaran pada umumnya memiliki kehidupan ideal. Sebab, dalam teks kuno tersebut bukan hanya menggambarkan soal sejarah semata. Keagamaan, kemasyarakatan, etika, serta ajaran-ajaran kebaikan juga ada di dalamnya.

“Saya kira ketika masyarakat Pangandaran bisa memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran dalam babad Cijulang tersebut Pangandaran akan semakin hebat. Dan naskah kuno tersebut masing-masing daerah pasti memilikinya,” katanya.

Meski begitu, Yati berharap pembacaan sejarah tersebut terus dibaca. Bahkan, tidak dilakukan secara eksklusif yang dilakukan oleh orang-orang tertentu saja. Ia menginginkan semua orang bisa membacanya demi memunculkan rasa cinta tanah air, Pangandaran, agar bisa lebih baik lagi.

“Paling penting masyarakat harus tahu sejarah Cijulang. Saat ini belum ada buku sejarahnya. Maka dari itu, buku sejarah khusus Cijulang perlu diadakan yang nantinya melibatkan tim ahli sejarah sebagai pencari data fakta agar bisa dipertanggungjawabkan kebenaran dan isinya,” harapnya.

Di tempat yang sama, Erik Krisnayudha, salah satu budayawan Pangandaran, mengungkapkan Sejarah Kacijulangan ditulis oleh 5 orang penulis sekitar tahun 1805. Namun didalam tulisan tersebut bersumber dari satu penulis, yakni Eyang Jumer.

“Saya harap kegiatan seperti ini bisa diadakan setiap tahun. Sebab, bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan,” ujar Erik. (Askar/R6/Koran HR)

Jamaah Calon Haji

Diwarnai Suasana Haru, Wakil Wali Kota Banjar Melepas Keberangkatan Ratusan Jamaah Calon Haji

harapanrakyat.com,- Suasana haru warnai keberangkatan ratusan jamaah calon haji asal Kota Banjar, Jawa Barat, yang mulai diberangkatkan pada Jumat (16/5/2025). Pemberangkatan calon haji menuju Embarkasi...
Skuad Persib untuk Musim Depan

Susun Kerangka Tim, Bojan Hodak Serahkan Skuad Persib untuk Musim Depan ke Manajemen, Siapa Saja?

Tak ingin terlena dengan kemenangan, Persib Bandung mulai mempersiapkan diri untuk musim Liga 1 2025-2026. Bojan Hodak selaku pelatih pun rupanya sudah mempersiapkan kerangka...
Nanang Permana Kunjungi Peternakan Domba di Desa Jelat Ciamis: Ini Patut Dicontoh

Nanang Permana Kunjungi Peternakan Domba di Desa Jelat Ciamis: Ini Patut Dicontoh

harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Ciamis, Jawa Barat, H. Nanang Permana MH berkesempatan mengunjungi peternakan domba milik Fuji di Dusun/Desa Jelat, Kecamatan Baregbeg, Jumat (16/5/2025). Ditemani Kepala...
Sanksi untuk PSSI dan Timnas

Tak Hanya Denda, FIFA Pernah Berikan 5 Sanksi untuk PSSI dan Timnas

FIFA baru saja menjatuhkan sanksi untuk PSSI dan Timnas Indonesia. Sanksi tersebut merupakan buntut dari tindakan diskriminatif suporter Timnas saat Indonesia melawan Bahrain. Ternyata itu...
Polisi Ringkus 2 Orang Penambang Emas Ilegal di Tasikmalaya

Polisi Ringkus 2 Orang Penambang Emas Ilegal di Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Polisi mengamankan 2 orang penambang emas ilegal tanpa izin (PETI) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Polres Tasikmalaya Kota meringkus keduanya, saat beroperasi melakukan...
Tidak Ada Hujan dan Angin, Dapur Rumah Warga di Kota Banjar Ambruk Rata dengan Tanah

Tidak Ada Hujan dan Angin, Dapur Rumah Warga di Kota Banjar Ambruk Rata dengan Tanah

harapanrakyat.com,- Dapur rumah milik Wiwik (56), warga Dusun Sindangmulya, RT 6/10, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, tiba-tiba ambruk hingga rata dengan...