Sebuah truk yang bermuatan lebih dari 20 ton saat dihentikan petugas Dishub Pangandaran, di lokasi jembatan bailey (darurat) Ciputrapinggan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (22/12/2016). Foto: Entang SR/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Sebuah truk yang bermuatan lebih dari 20 ton tampaknya nekad akan melintas ke jembatan bailey (darurat) Ciputrapinggan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (22/12/2016). Beruntung, aksi nekat sopir truk tersebut berhasil digagalkan petugas Perhubungan Dinas PU, Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Pangandaran yang berjaga di lokasi jembatan.
Jembatan bailey yang digunakan sebagai akses darurat pasca jembatan Ciputrapinggan ambrol itu hanya boleh dilintasi kendaraan yang bermuatan di bawah 20 ton. Apabila kendaraan bermuatan melebihi 20 ton melintas ke jembatan tersebut, dipastikan akan merusak kontruksi jembatan. Terlebih, pilar tumpukan batu bronjong yang menahan jembatan bailey tersebut beberapa waktu lalu sempat ambrol setelah dihantam banjir.
Menurut salah seorang petugas Dishubkominfo Kabupaten Pangandaran, yang enggan disebutkan namanya, selama jembatan bailey dibuka, pihaknya sudah beberapa kali menghentikan truk yang bermuatan melebihi 20 ton.
“Sebenarnya di lokasi jembatan sudah dipasang spanduk pemberitahuan bahwa kendaraan yang melintas ke jembatan bailey ini jangan melebihi 20 ton. Tetapi, tetap saja ada sopir truk yang membawa muatan lebih, nekad khendak melintasi jembatan,” katanya.
Dia menambahkan, berat kendaraan truk besar sebenarnya kurang dari 20 ton. Tetapi, ketika truk tersebut bermuatan barang, maka beratnya bertambah dan melebihi dari 20 ton. “Makanya, truk yang bermuatan lebih dari 20 ton, wajib menurunkan barang-barangnya kalau ingin melintas ke jembatan bailey. Apabila setelah barang-barangnya diturunkan dan beratnya berkurang hingga 10 sampai 15 ton, maka truk tersebut dipersilahkan untuk melintasi jembatan,” terangnya.
Menurutnya, barang-barang yang diturunkan dari truk, kemudian diangkut menggunakan mobil bak atau diangkut oleh jasa kuli. Dia mengatakan, seharusnya pemilik angkutan sudah menyiapkan mobil bak atau pekerja untuk mengangkut barang-barang yang diturunkan dari truk.
“Jadi, jangan menunggu harus diberhentikan. Jika tidak ada persiapan, dipastikan akan memakan waktu lama saat menurunkan barang dan menaikan barang kembali. Karena kalau truk lama berhenti di lokasi jembatan, akan mengganggu arus lalu lintas kendaraan,” ujarnya.
Sementara itu, jembatan bailey terus dilakukan perawatan, seperti mengganti balok papan yang rusak dan mengecek kekuatan pilar jembatan. Hal itu dilakukan agar kekuatan jembatan tetap kokoh dan nyaman dilalui kendaraan yang masuk serta keluar ke wilayah Pangandaran. (Ntang/R2/HR-Online)