Sakim saat berada di sebuah ruangan isolasi yang sengaja dibuatkan keluarganya agar tidak lagi mengganggu lantaran sering mengamuk. Photo: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Sakim (44), warga Dusun Maruyungsari, Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, menjalani hari-harinya di sebuah ruangan di pekarangan dengan ukuran1,5 X 2 meter, sekitar 10 meter dari rumah orang tuanya.
Dengan rantai yang mengikat di kakinya sejak 2009 atau 8 tahun lalu, Sakim harus menerima keputusan keluarga yang mengasingkan dirinya lantaran sering mengamuk saat ditempatkan di rumah orang tuanya.
Meski begitu, Sakim mengaku kejiwaannya kerap kambuh yang menimbulkan orang lain merasa terusik. Padahal, ketika tidak kambuh, ia merasa normal seperti orang biasa lainnya.
“Saya kalau sedang kondisi normal, saya punya keinginan untuk berwiraswasta, menikah agar lebih semangat menjalani hidup dan punya pekerjaan. Mengajar di sekolah sudah tidak mungkin karena umur saya sudah tua. Tapi kalau lagi kumat, biasanya saya mengamuk,” kata Sakim kepada HR Online, Sabtu (24/02/2017).
Selain itu, Sakim juga mengaku dirinya mengalami stress semenjak ditinggalkan istrinya karena menikah lagi dengan laki-laki lain yang kini di Pulau Sumatera. Dia kerap kambuh stressnya ketika ingat masalah dengan istrinya. Hubungan bahtera rumah tangga dengan istrinya tersebut membuahkan hasil 2 anak yang kini salah satunya sudah menikah dan satu lagi ikut dengan ibunya Sakim, Saliyah (65).
“Saya hanya bisa mendoakan mudah-mudahan dia (mantan istri Sakim-red) bahagia dengan suaminya sekarang. Saya ingin bisa hidup normal lagi, bekerja, punya usaha dan punya pendamping hidup. Dulu saya menikah saat umur 22 tahun dan belum memiliki pekerjaan yang tetap,” tambahnya.
Soal pekerjaannya sebagai guru sukwan yang pernah dilakoninya di sebuah SMP pada tahun 2007-2008, Sakim mengaku tertekan sepeninggal istrinya yang tidak dapat lagi memberikan semangat dalam hidupnya hingga akhirnya ia kerap merasa putus asa dan menimbulkan kegaduhan di kelurganya maupun tetangga. (Mad/R6/HR-Online)
Berita Terkait
Penderita Gangguan Jiwa di Pangandaran Ini Dikerangkeng
, warga Dusun Maruyungsari, Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, menjalani hari-harinya di sebuah ruangan di pekarangan dengan ukuran1,5 X 2 meter, sekitar 10 meter dari rumah orang tuanya.){kind=link}