Orang tua dan guru Taman Kanak-kanak (TK) saat memeriksa buku bacaan cerita pendek anak yang tidak mendidik dan berkarakter kasar. Photo: Tantan Mulyana/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Peredaran buku Cerita Pendek (Cerpen) berkonten tak mendidik di sejumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini menjadi buah bibir di seluruh kalangan orang tua maupun tenaga pengajar.
“Saya pertama kali mengetahui masalah buku cerpen itu berawal dari laporan salah seorang orang tua siswa beberapa waktu lalu,” kata Leli Kurniawati, tenaga pengajara TK PGRI Pamalayan, ketika ditemui HR Online, Sabtu (25/02/2017).
Leli menuturkan, pihaknya sekolah tidak mewajibkan orang tua siswa membeli buku cerpen tersebut. Namun menurut dia, ada beberapa pedagang buku keliling yang datang ke setiap sekolah langsung menawarkan buku tersebut kepada orang tua siswa.
“Pihak Sekolah tidak menganjurkan untuk membeli buku cerpen itu. Pedagang buku itulah yang langsung menawarkan buku itu kepada orang tua. Kami juga tidak bisa melarang penjual buku itu,” tuturnya.
Menurut Leli, setelah beberapa orang tua siswa menganalisa isi atau materi buku, ditemukan beberapa kata yang janggal, seperti ada kata kasar. Semua kata itu sangat tidak cocok diterapkan kepada siswa TK.
“Harga buku itu mulai dari Rp. 3 ribu sampai dengan Rp. 10 ribu. Perlu kami tegaskan, peredaran buku cerpen tersebut bukan program dari sekolah,” tegasnya. (Tantan/R4/HR-Online)