Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita CiamisKades: Warga Golat Ciamis Tolak Perkebunan Kopi Khawatir Timbulkan Bencana

Kades: Warga Golat Ciamis Tolak Perkebunan Kopi Khawatir Timbulkan Bencana

Ilustrasi Perkebunan Kopi. Foto: Ist/Net

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Kepala Desa Golat, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Koswara, menegaskan, munculnya desakan dari warga agar pihak pengusaha/pengelola segera mengosongkan lahan perkebunan kopi yang berada di kawasan hutan konservasi (lindung) Gunung Sawal, bukan tanpa alasan. Menurutnya, desakan itu muncul karena warga khawatir apabila daerah resepan air digunakan untuk areal perkebunan akan berakibat timbulnya berbagai bencana di kemudian hari.

Koswara menambahkan, akibat daerah resepan air tidak berfungsi maksimal, membuat di wilayahnya sering kali terjadi bencana longsor dan banjir apabila intensitas hujan sedang meningkat. Terlebih, kata dia, menurut cerita orang tua terdahulu bahwa di wilayah Desa Golat selalu terjadi siklus banjir berskala besar yang melanda sekitar 40 tahun sekali. [Berita Terkait: Hutan Lindung Dijadikan Perkebunan Kopi, Warga Golat Mengadu ke DPRD Ciamis]

“Banjir berskala besar terakhir terjadi pada tahun 1986 setelah sebelumnya terjadi pada tahun 1942. Nah, warga kami melakukan protes ini merupakan upaya antisipasi apabila terjadi banjir berskala besar jangan sampai dampaknya terlalu parah seperti yang sudah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya, kepada HR Online, setelah melakukan audensi di Gedung DPRD Ciamis, Rabu (23/02/2017).

Koswara menegaskan, sebenarnya warga tidak keberatan dengan adanya perkebunan kopi di wilayahnya. Termasuk perkebunan kopi yang berada di lahan Perhutani yang luasnya sekitar 14 hektar. Namun, kata dia, setelah pihak pengelola membuka lahan baru di areal hutan konservasi, langsung memicu reaksi warga.

“Kalau lahan garapan 14 hektar di lahan Perhutani, itu silahkan saja. Siapapun tidak bisa melarang. Karena pengelolaan lahan tersebut sudah ditempuh secara legal. Tetapi yang di petak 59C, itu sudah di luar lahan yang 14 hektar. Artinya, pihak pengelola harus patuh terhadap aturan hukum,” ungkapnya.

Koswara menambahkan, meski pengelolaan perkebunan kopi seluas 14 hektar yang dikerjasamakan dengan Perhutani berdampak terhadap pencemaran lingkungan hingga menganggu kesehatan warga, pihaknya tidak mempermasalahkan. “ Karena urusan itu sudah ada perjanjian dengan warga sekitar. Meski warga kami dirugikan, tetapi kami dari pihak pemerintahan desa tidak bisa berbuat banyak. Karena segala dampak dari pencemaran itu sudah diselesaikan melalui perjanjian tertulis dengan warga,” ujarnya. (Bgj/R2/HR-Online)

Ratusan Ikhwan TQN Suryalaya Sirnarasa Ikuti Manaqib di Agrowisata Cibungureun Leuwi Keris Ciamis

Ratusan Ikhwan TQN Suryalaya Sirnarasa Ikuti Manaqib di Agrowisata Cibungureun Leuwi Keris Ciamis

harapanrakyat.com,- Ratusan ikhwan TQN Ma’had Suryalaya Sirnarasa PPKN mengikuti kegiatan Manaqib di Agrowisata Cibungureun Leuwi Keris, Dusun Guha, Desa Handapherang, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Minggu...
Doa Bulan Dzulqa dah, Penuh Kemuliaan Diapit 2 Hari Raya

Doa Bulan Dzulqa dah, Penuh Kemuliaan Diapit 2 Hari Raya

Doa bulan Dzulqa dah perlu umat muslim panjatkan. Hal ini karena bulan tersebut termasuk penuh kemuliaan. Dalam kalender Hijriyah, Dzulqa dah adalah bulan ke...
Mengenal Beberapa Jenis Kupu- Kupu Beracun di Dunia yang Berakibat Fatal

Mengenal Beberapa Jenis Kupu-Kupu Beracun di Dunia yang Berakibat Fatal

Apa yang muncul di benak Anda saat melihat kupu-kupu? Pastinya sebagian besar orang menganggap kupu-kupu merupakan hewan yang cantik dan menawan yang terbang di...
Cara Pin Video TikTok Supaya Posisinya Teratas

Cara Pin Video Tiktok Supaya Posisinya Teratas

Cara pin video TikTok mungkin sedang Anda butuhkan saat ini. Aplikasi media sosial TikTok terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna, khususnya saat menonton...
CMF Phone 2 Pro Resmi Rilis dengan Desain Ramping dan Harga Terjangkau

CMF Phone 2 Pro Resmi Rilis dengan Desain Ramping dan Harga Terjangkau

Sub-merek Nothing, CMF, secara resmi telah meluncurkan CMF Phone 2 Pro secara global dalam sebuah acara besar di India. Produk tersebut adalah ponsel pintar...
Sejarah Kue Apem Putih, Sudah Ada dari Zaman Kerajaan Banten

Sejarah Kue Apem Putih, Sudah Ada dari Zaman Kerajaan Banten

Sejarah kue apem putih sangat menarik. Keberadaan apem putih ini cukup familiar untuk warga Pandeglang, Banten. Selain itu, makanan tradisional ini juga memang sudah...