Para pekerja sedang menumpuk karung berisi tanah dan pasir di lokasi tanggul yang hampir jebol. Photo: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kondisi pengikisan tanah yang terjadi pada tanggul Sungai Citanduy yang berada di Dusun Sukajadi RT 28/RW 07 Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus mengalami ambrol. Bahkan, bila guyuran hujan masih tinggi bisa diprediksi jebol lantaran tanah tanggul hanya mencapai 0,5 meter.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak BBWS Citanduy melibatkan masyarakat membuat tumpukan tanah dan pasir menggunakan karung.
Tarsa, salah seorang pekerja asal Dusun Sukasari RT 37 RW 8, Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang, mengatakan, rencana penumpukan karung berisi pasir dan tanah tersebut menargetkan setinggi 3,40 meter, lebar 5 meter dan panjang sekitar 10 meter.
“Yang bekerja sekitar 40 hingga 60 orang dari Dusun Sukajadi maupun warga dari dusun lain. Saya bekerja menumpuk karung berisi tanah dan pasir ini karena diperintahkan oleh Kadus Sukasari yang diminta langsung oleh pihak BBWS Citanduy. Sedangkan upahnya Rp. 70 ribu lepas dari BBWS Citanduy,” ungkapnya kepada HR Online, Rabu (01/02/2017).
Ia menilai, pemerintah daerah maupun provinsi serta pusat kurang serius menangani tanggul yang sebelumnya pernah erosi karena debit air Citanduy sangat tinggi. Persoalannya, kata Tarsa, 3 bulan lalu saat warga bergotong royong membuat pancang dari pohon kelapa dan bambu serta menumpuk ribuan karung tanah belum juga selesai malah ditinggalkan begitu saja. Dan kondisinya saat justru lebih buruk.
“Saran saya, jalan satu-satunya untuk menghambat arus sungai yang menabrak tanggul adalah mengeruk tanah hingga 10 meter pada bagian pinggir sungai yang berada di Blok Jongor, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap. (Mad/R6/HR-Online)
Berita Terkait
Tanggul Sungai Kembali Ambrol, 3 Kecamatan di Pangandaran Terancam Banjir