Photo: net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Ketua Forum Pemuda Ciamis, Eka Muntaha, Selasa (07/02/2017) lalu, menilai pencantuman gambar palu arit dalam buku panduan Ujian Nasional (UN) Mata Pelajaran Bahasa Inggris merupakan tindakan sangat fatal yang dilakukan pihak penerbit.
Meski saat ini kasus tersebut sedang dalam proses pemeriksaan, Eka berharap, pihak-pihak yang terlibat dalam penyusuan, penerbitan, hingga pemasaran buku bergambar palu arit tersebut diusut dan ditindak.
“Pihak kepolisia harus menindak pihak penerbit dan penjual buku tersebut. Karena mereka secara sengaja mengedarkan paham komunis ke sekolah-sekolah,” katanya.
Untuk itu, Eka menegaskan, pihaknya akan terus mendorong pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Menurut Eka, bila penangan kasus tersebut tidak tuntas, maka akan berdampak kurang baik terhadap penegakan hukum.
“Jangan anggap remeh masalah ini. Harus dilihat dampak dari permasalahan yang ditimbulkan nantinya. Untung ketahuan, kalau tidak maka penyebaran paham komunis terus berkelanjutan. Sebagai masyarakat, saya mendukung penuh kepolisian untuk menangani kasus ini,” katanya.
Senada dengan itu, Direktur LSM Inpam, Endin Lidinillah, pencantuman gambar palu arit atau lambang komunis dalam buku panduan UN Bahasa Inggris merupakan tindakan melanggar hukum.
“Kepolisian harus menangkap pembuat serta penerbit buku. Karenanya, penerbit dan pembuat soal sengaja menyisipkan soal paham komunis di dalamnya,” kata Endin.
Endin menegaskan, di Indonesia paham komunis sangat dilarang. Apapun bentuknya harus diperangi. Jangan sampai paham tersebut berkembang kembali di Indonesia. Endin meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran paham komunis tersebut. (Es/Koran HR)