Tatang Sudian, salah satu tokoh masyarakat Ciamis. Photo: Tantan/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyayangkan bakal calon kepala daerah dari kalangan birokrasi yang kini sudah intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Padahal, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Ciamis terbilang masih lama.
“Pelaksanaannya kan masih lama. Tapi mereka sudah sibuk melakukan sosialisasi. Dengan kata lain, sebagai pejabat publik dan pejabat struktural, mereka sudah tidak lagi fokus pada pekerjaan sebagai abdi masyarakat, tapi malah fokus pada persiapan Pilkada,” kata Tatang Sudian, tokoh masyarakat Ciamis, belum lama ini, di Kantor KPUD Ciamis.
Melihat kondisi itu, Tatang mengaku, dirinya bersama sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Ciamis merasa prihatin. Pihaknya juga bertanya-tanya, apakah bakal calon dari kalangan birokrasi tersebut sudah maksimal dalam melayani masyarakat selama ini.
Kepada Koran HR, Tatang menuturkan, dirinya bersama para tokoh masyarakat Ciamis mencoba menginisiasi kegiatan pertemuan dengan tokoh pemuka agama, tokoh pemuda, akademisi dan pengusaha, untuk membahas soal kriteria calon kepala daerah (Bupati) Ciamis kedepan.
“Kita tidak membahas soal orang-perorangnya, tapi akan membahas soal kriteria seorang calon kepala daerah yang diinginkan masyarakat,” katanya.
Tatang menegaskan, kegiatan pertemuan dan pembahasan kriteria calon pemimpin Ciamis tersebut akan dilaksanakan di gedung DPRD Ciamis dan dipandu oleh akademisi dari Universitas Galuh (Unigal) serta Institute Agama Islam Darussalam (IAID).
Menurut Tatang, kegiatan tersebut menjadi ajang untuk masyarakat mencurahkan seluruh isi hati dan harapannya terkait kriteria calon pemimpin Ciamis, termasuk soal kinerja serta agenda pembangunan yang akan direalisasikan untuk memajukan Ciamis.
“Setelah itu, hasilnya akan dikaji agar tidak bertabrakan dengan undang-undang serta peraturan yang berlaku, baik itu peraturan pemerintah, KPUD ataupun partai politik. Kemudian hasilnya dibawa ke Dewan dan ditetapkan sebagai panduan untuk menjaring calon kepala daerah,” katanya.
Dengan ini, Tatang berharap, masyarakat menjadi bergairah dalam mencari sosok seorang pemimpin. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah menjadi lebih meningkat. (Tantan/Koran HR)