Ahen saat menunjukan kakinya yang diamputasi beberapa waktu lalu di RSUD Kota Banjar. Photo: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Ahen Suhendi (37), warga Dusun Cimanggu RT 06 RW 02 Desa Cimanggu, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, membutuhkan kaki palsu setelah kaki kanannya diamputasi beberapa hari lalu.
Sebelum diamputasi, Ahen menderita Penyakit Buerger atau tromboangitis obliterans yang masuk dalam ketegori penyakit langka sejak 5 tahun lalu. Akibat penyakit yang dideritanya, daging serta kulitnya melepuh hingga copot dengan sendirinya sehingga medis merekomendasikan untuk dilakukan pemotongan/amputasi.
Menurut Oneng Sumiati (24), adik kandung Ahen, kakaknya tersebut terpaksa diamputasi di RSUD Banjar setelah penyakit yang dideritanya semakin parah sejak 5 tahun lalu.
“Secara ekonomi, kondisi kami hidup serba kesulitan. Beruntung untuk pelaksanaan pemotongan sudah terbantu karena menjadi peserta BPJS kelas 3,” kata Oneng kepada Koran HR, Selasa (14/03/2017) lalu.
Selain hidup dibawah garis kemiskinan, kata Oneng, Ahen hidup tanpa didampingi seorang istri lantaran dia ditinggalkan istinya sejak penyakit langka tersebut dideranya. Kini Ahen hidup dengan ibunya, Enih (50).
Karena Ahen menjadi tulang punggung bagi keluarganya dan ditambah dengan kondisi kaki yang kini sudah diamputasi, lanjut Oneng, perekonomian di keluarganya semakin sulit. Terlebih untuk membiayai adiknya yang kini sekolah di Pamarican, Kabupaten Ciamis.
“Saya harap, pemerintah mau membantu kakak saya agar perekonomian di keluarga kami bisa terobati, setidaknya dengan bantuan kaki palsu. Dengan bantuan tersebut saya harap kakak saya bisa beraktifitas kembali meskipun tidak seperti orang lain pada umumnya,” tutup Oneng.
Menanggapi kondisi demikian, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Pangandaran, Dani Hamdani, mengatakan, pihaknya akan koordinasi ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Kementrian Sosial untuk mempermudah mendapatkan kaki palsu yang diperuntukkan Ahen.
“Secepatnya akan kami proses pengajuannya dan semoga secepatnya ada jawaban dari Provinsi dan Kementrian,” singkat Dani. (Mad/R6/Koran HR)