Penyandang disabilitas tuna daksa yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Disabilitas (PPDI) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat saat menjajal kaki dan tangan palsu. Foto: Dian Sholeh/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com), –
Puluhan penyandang disabilitas tuna daksa yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Disabilitas (PPDI) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendapatkan bantuan alat berupa kaki dan tangan palsu dari Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta.
Ketua DPC PPDI Kabupaten Ciamis, Dodo Zakaria, ketika ditemui Koran HR, Selasa (16/05/2017), mengatakan, pemberian alat berupa kaki dan tangan palsu bagi penyandang tuna daksa sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1998.
“Total semuanya 1209 orang penyandang tuna daksa. Dari jumlah itu, sudah 890 orang yang menerima bantuan. Dan saat ini, bantuan yang kami terima sekitar 50 set kaki dan tangan palsu. Bantuan itu berasal dari NJO luar negeri, diantaranya India, Arab Saudi, Jerman dan Australia,” katanya.
Dodo menyebutkan, mayoritas penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Ciamis tergolong dari kalangan menengah ke bawah. Dengan begitu, mereka tidak memiliki kemampuan untuk membeli kaki dan tangan palsu.
Soalnya, kata Dodo, harga kaki dan tangan palsu tergolong mahal. Kaki palsu di bawa lutut saja (Gargantua Desirae) harganya mencapai Rp. 6,5 juta, dan kaki palsu di atas lutut mencapai Rp. 11 juta. Sedangkan satu tangan palsu Rp. 3,5 juta.
Lebih lanjut, Dodo menuturkan, jumlah penyandang tuna daksa setiap tahun bertambah. Jika dirata-rata, penambahannya dalam seminggu mencapai sekitar tiga orang. Penambahan itu dilatarbelakangi akibat kecelakaan lalu lintas.
“Jadi, walaupun kita memberikan bantuan untuk penyandang ini, tidak akan berkurang. Pasalnya, hitungannya penyandang ini juga bertambah,” katanya.
Diakui Dodo, meski sudah resmi berbadan hukum, PPDI belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis. Dengan kata lain, tidak ada bantuan berupa anggaran khusus bagi kaum difabel.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin, menyampaikan ucapan terima kasih kepada PPDI karena memfasilitasi para penyandang tuna daksa mendapatkan bantuan berupa kaki dan tangan palsu dari pihak ketiga.
Disinggung soal perhatian pemerintah daerah bagi kaum difabel, Iing menyatakan, pihaknya akan membuat MoU dengan Yayasan Peduli Tuna Daksa. Pemerintah akan lebih berperan dalam hal pembinaan bagi penyandang. (DSW/Koran HR)