Foto: Ilustrasi net/ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Aksi corat-coret baju seragam sekolah setelah pelulusan di tingkat SLTA sederajat di sejumlah wilayah Kabupaten Ciamis dikeluhkan warga. Pasalnya, terkesan tidak adanya tindakan tegas maupun antisipasi dari pihak sekolah sebelum aksi tersebut terjadi.
Agus, warga Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, mengatakan, aksi konvoi yang disertai corat-coret seragam sekolah merupakan perbuatan yang dinilai buruk olehnya. Terlebih aksi tersebut justru seolah-olah sudah menjadi kebiasaan dari tahun ke tahun.
“Karena kegiatan tersebut seolah tidak bisa dihindarkan, saya kira pihak sekolah harus lebih tegas atau lebih kreatif supaya siswanya tersebut tidak melakukan aksi corat-coret seragam. Misalnya dengan menyumbangkannya ke yang lebih membutuhkan,” kata Agus kepada HR Online, Rabu (03/05/2017).
Selain itu, kata Agus, pihak sekolah juga bisa mensiasati dengan mewajibkan siswanya yang datang ke sekolah bersama orang tuanya untuk mengambil keterangan lulus agar memakai baju adat. Sehingga, aksi corat-coret bisa dihindari.
“Baju seragamnya disumbangkan, ke sekolah pakai baju adat misalnya. Saya yakin akan lebih efektif. Sementara itu, peran masyarakat juga harus kompak dalam mengantisipasi hal tersebut kembali terjadi,” pintanya. (Dji/R6/HR-Online)