Spanduk desakan pengganti Lapang Sanggabuana Kelurahan Muktisari dipasang saat sebelum Sholat Ied dilakukan di jalan irigasi sebelah barat pos Polisi. Foto: Nanang Supendi/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Warga Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota Banjar terus melakukan desakan kepada pemerintah untuk meminta kejelasan soal pengganti tanah Lapang Sanggabuana yang kini terdampak pembangunan RS Langensari. Bahkan, dalam kesempatan Sholat Ied yang berlangsung di Jalan Irigasi yang berada di sebelah barat Pos Polisi beberapa waktu lalu mereka memasang spanduk yang bertuliskan #KamiButuhLapang.
Menurut Ketua Karang Taruna Kelurahan Muktisari, Andri Apriliani, para pemuda akan terus konsisten menuntut kepastian soal realisasi pengganti lapang kepada pemerintah, khususnya melalui dinas terkait.
“Pemkot harus memberikan jawaban pasti kepada kami. Jangan hanya memberikan jawaban yang terkesan mengambang seperti halnya dengan sebatas mencatat tuntutan kami, direncanakan tapi tidak menjadi prioritas. Yang kami butuh bukan RTH, tapi lapang,” tegasnya kepada HR Online, Rabu (28/06/2017).
Ia menambahkan, pengganti lapang yang kini sudah terdampak pembangunan RS Langensari harus tetap ada. Sebab, lapang menjadi salah satu lokasi yang digunakan masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan seperti halnya olahraga maupun Sholat Ied serta kegiatan umum lainnya.
Maka dari itu, tegas Andri, ia meminta suara masyarakat dan pemuda Muktisari harus didengar oleh pemerintah serta merealisasikan tuntutan pengganti lapang tersebut.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung program pemerintah terkait pembangunan RS. Tapi tolong perhatikan juga hal-hal yg sudah menjadi kepentingan masyarakat banyak. Dan kami percaya Pemerintahan Kota Banjar mampu untuk merealisasikan keinginan kami,” pungkasnya.
Acep, pemuda Muktisari lainnya juga mengatakan hal senada. Menurutnya, fungsi lapang di Muktisari cukup vital sebagai sarana olahraga maupun kegiatan lain masyarakat yang sifatnya umum. Bahkan, lapang tersebut juga biasa digunakan untuk melakukan sholat ied.
“Kalau saat ini belum juga ada penggantinya, ini buktinya kita melakukan sholat ied di jalan raya. Kalau lapang ada, tentu kita tidak sholat ied di jalan. Kita harap pemerintah mendengarkan permintaan masyarakat,” tegasnya. (Nanks/R6/HR-Online)