Yeyen (45), seorang wanita paruh baya, warga Dusun Kidul RT 9/RW4, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tergolek lemah di ruang tindakan RSUD Ciamis dengan luka tusuk, Senin (31/07/2017). Foto: Tantan Mulyana/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Kasus percobaan pemerkosaan yang berujung penusukan dengan korban Yeyen (45), seorang wanita paruh baya, warga Dusun Desa RT 9/RW4, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tampaknya berawal dari niat baik pelaku yang mengantarkan korban ke rumahnya.
Namun, dibalik niat baik tersebut, ternyata ada hasrat dari pelaku ingin menyetebuhi korban. Sebelumnya pelaku sempat melakukan upaya bujuk rayu terhadap korban. Namun korban tak bergeming. Pelaku pun akhirnya memutuskan jalan pintas dengan melakukan upaya pemerkosaan.
Berita Terkait: Melawan Saat Akan Diperkosa, Wanita Paruh Baya di Ciamis Jadi Korban Penusukan
Menurut korban, Yeyen, dirinya tidak mengenal pelaku. Dia mengaku bersedia diajak pelaku dikiranya orang baik-baik. “Saya pikir orang itu iba kepada saya yang tengah berjalan kaki sendiri di malam hari. Makanya, saat dia menawarkan mengantarkan pulang, sedikitpun saya tidak menaruh curiga,” ujarnya, saat ditemui di RSUD Ciamis, Senin (31/07/2017).
Yeyen menceritakan, waktu itu dirinya habis ada keperluan ke pusat kota Ciamis. Awalnya, kata dia, dirinya sempat mencari angkutan umum dengan menunggu di Alun-alun Ciamis. Namun, angkutan umum yang ditunggu tak kunjung datang, akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
Saat tengah berjalan kaki menuju rumahnya atau tepatnya di sekitar daerah Pamalayan, terang Yeyen, ada seorang pengendara sepeda motor menghampirinya dan langsung menawarkan tumpangan ke tempat tujuan. “Lelaki itu ngomongnya ramah. Makanya, waktu itu saya bersedia dan tidak ada curiga dia akan berbuat jahat,” katanya.
Yeyen menambahkan, selama dalam perjalanan, pelaku tidak menunjukan hal-hal yang mencurigakan. Pelaku memang sempat merayu, tetapi tidak dihiraukannya. Namun tanpa diduga, saat beberapa meter sampai ke rumahnya atau tepatnya di sekitar SMPN 1 Cijeungjing, pengendara motor itu langsung turun dan memaksanya untuk ikut ke tempat penggergajian kayu.
“Di sekitar tempat penggerajian kayu itu sepi tak ada orang. Saya waktu itu dipaksa untuk melakukan hubungan intim. Saya langsung menolak. Tapi lelaki itu mengancam dan terus memaksa saya untuk mau berhubungan intim. Saya terus berontak dan balik mengancam akan berteriak,” katanya.
Tanpa diduga, kata Yeyen, lelaki itu tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dari dalam jaketnya dan langsung menusuk ke bagian pinggangnya. Sebelumnya pun pelaku melakukan penganiayan terhadap wajah korban. “Saya langsung jatuh tersungkur dan lelaki itu kabur dengan menggunakan sepeda motornya,” katanya.
Meski mengalami luka tusuk, Yeyen mengaku masih kuat berdiri dan langsung lari menuju rumahnya yang tak jauh dari tempat itu. “Saya bersyukur masih bisa bertahan dan tidak sampai diperkosa. Saya meminta polisi untuk mengejar pelaku untuk dihukum seadil-adilnya,” pungkasnya.
Dari pantauan HR Online di RSUD Ciamis, kini kondisi Yeyen sudah mulai membaik, meskipun penuh luka di bagian wajah dan pinggangnya. Kini Yeyen masih mendapat perawatan intensif di ruang IGD RSUD Ciamis. (Tantan/R2/HR-Online)