Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com)
Pengajian Jamaah Majelis Ta`lim Pakunagara (JMTP) yang dilaksanakan di Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Minggu (16/07/2017) lalu dijadikan ajang sosialisasi bakal calon bupati ataupun wakil bupati. Indikasi tersebut terlihat dari kedatangan tiga bakal calon bupati/ wakil bupati Ciamis di acara pengajian.
Edi, Jamaah asal Desa Bangbayang, ketika dimintai tanggapan oleh Koran HR, Selasa (17/07/2017) lalu, mengakui bahwa suhu politik menjelang Pilkada Ciamis 2018 sudah terasa sangat memanas.
“Tiga orang bakal calon bupati/ wakil bupati hadir dalam kegiatan pengajian. Mereka sepertinya ingin juga menggunakan momentum pengajian ini untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat,” katanya.
Menurut Edi, kehadiran tiga bakal calon yang terdiri dari Iing Syam Arifin, Oih Burhanudin dan Heri Solehudin, menandakan ketiganya ingin lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat.
Senada dengan itu, Isah, jamaah lainnya, ketika dimintai tanggapan, mengatakan, pengajian JMTP diikuti enam desa. Kegiatan pengajian tersebut rutin dilaksanakan setiap bulan. Banyak jamaah yang hadir dalam setiap pengajian.
“Momen (pengajian) seperti ini memang kerap dijadikan ajang sosialisasi bagi calon kepala daerah. Apalagi saat ini suhu politik Pilkada Ciamis sudah sangat memanas,” katanya.
Terlepas siapapun yang hadir, kata Isah, pada prinsipnya masyarakat sudah mengantongi nama bakal calon yang akan dipilih, sehingga kehadiran tiga bakal calon tersebut tidak begitu berdampak pada masyarakat. Buktinya, ada diantara jamaah yang menolak ketika diberi kartu nama salah satu baka calon.
Menanggapi hal itu, Asep Iyan, politisi Partai Gerindra, mengatakan, partai memiliki kewajiban untuk menyosialisasikan kader atau bakal calon yang akan diusung kepada masyarakat.
Sementara itu, warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, kegiatan sosialisasi bakal calon bupati/ wakil bupati bisa dilakukan dimanapun, termasuk pada acara pengajian.
“Sepanjang tidak mengurangi ruh atau makna dari pengajian, tidak masalah. Tapi kalau orientasinya dominan memperkenalkan calon, otomatis khittoh atau ruh dari pengajian menjadi berkurang,” katanya.
Tapi sayang, ketika Koran HR berusaha meminta penjelasan terkait kehadiran tiga bakal calon pada acara pengajian tersebut, pihak panitia sulit dihubungi. (Dji/Koran HR)